Untuk pagi di tepi Ranupane,
Kala itu aku duduk mengamati sang fajar memantulkan cahayanya, pada riak air yang tenang di permukaan danau
Kala itu khayalanku masih terbang tak tentu arah, ada yang tertinggal di alam mimpi, ada juga yang sudah melebur di dalam bekunya embun
Kala itu dia ada di sampingku bercerita tentang apa yang terjadi semalam, dan aku hanya mendengarkan suaranya
Bukan karena dia menceritakan hal yang lucu, hanya saja dalam
hati aku bertekad bahwa kebersamaan pagi itu akan selalu kuingat
Dan udara dingin yang berhembus menjadi saksi bisu bahwa
pipiku bersemu merah jambu
Seandainya dia tau bahwa aku jatuh cinta padanya dengan begitu mudah
Aku jatuh cinta pada hal-hal sederhana yang ada dalam dirinya
Seandainya dia tau bahwa aku jatuh cinta padanya dengan begitu mudah
Aku jatuh cinta pada hal-hal sederhana yang ada dalam dirinya
Sesederhana kalimat sapaan yang dia ucapkan, “Pagi, nyenyak
tidurnya?”
Ranupane, udara dingin, matahari yang hangatnya belum terasa, dan dia
Perpaduan yang sempurna untuk menyambut hari yang berwarna
Jadi, kapan pagi seperti itu bisa kujumpai lagi?
Tertanda,
Aku yang masih mengenang pagi milik kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Leave your comment here :D