25 Feb 2014

Day 25: Kepada Pemilik Catatan Kehidupan


Sebelumnya aku ingin memberitahu bahwa surat ini tidak akan panjang. Isinya hanya tentang bagaimana aku menyukai kejujuran dalam setiap huruf yang kamu sandingkan.

Awalnya seorang teman memperkenalkanmu, lebih tepatnya akun twittermu, padaku. Dia bilang kalau tweet-mu bagus-bagus. Kemudian aku mulai stalking timeline-mu, dan ternyata benar apa yang dikatakan oleh temanku.

Tweet-tweetmu itu adakalanya membuatku tersipu.

Dari timelinemu akhirnya aku tau kalau kamu juga ikut serta pada program #30HariMenulisSuratCinta. Tanpa pikir panjang aku langsung membaca surat yang kamu kirim hari itu. Aku mengunjungi rumahmu yang berisi kumpulan kata, yang kamu beri nama Catatan Kehidupan.

Jujur saja aku berdecak kagum membaca kalimat demi kalimat yang kamu buat. Entah itu untuk Tiara, Putri, Luna, Cahaya, atau nama wanita mana saja yang kamu gunakan, tapi aku selalu merasa surat itu untukku. Ah mungkin aku yang terlalu berharap bahwa akan ada yang menulis seperti itu dan ditujukan padaku.

Sama sepertimu, aku sudah sering menulis untuk seseorang. Tapi aku belum pernah tau bagaimana rasanya membaca tulisan yang isinya tentangku. Jadi, tidak apa-apa kan kalau aku menganggap tulisanmu itu untukku? Terlebih karena apa yang kamu tulis, (kebetulan) sama dengan keadaanku, sama dengan apa yang aku rasakan.

Oh ya, kamu anak hukum? Satu lagi nilai tambah untukmu, anak hukum yang berjiwa sastra. Karena anak hukum yang aku tau, mereka pintar berbicara namun tidak pandai merangkai kata. Tapi kamu pengecualian, kamu berbeda.

Kiranya cukup sekian surat dariku. Jangan pernah berhenti menulis ya :)

Hey aku hampir lupa mengatakan kalau aku juga sangat menyukai bio twittermu yang berbunyi, “Separuh dari tulisan saya ini tentangmu, sisanya adalah tentang saya yang mencintaimu,”

Siapapun dia yang kamu cintai, aku rasa kamu berhasil membuatnya melting setiap hari.

Salam dariku,
Raudha Salsabila

2 komentar:

  1. Halo RS,

    Terima kasih atas tulisan yang manis dan jujur ini, saya senang membacanya. Sejatinya tulisan saya itu untuk siapapun yang merasakan, karena seringkali kita merasakan namun bingung mengutarakan atau bingung dari mana akan mulai mengutarakannya, dan bisa saja surat itu untukmu jika kamu merasakan hal yang sama. 

    Iya, saya anak hukum (alumni lulusan hukum) yang berusaha lurus menjalani pikiran logis anak-anak hukum lainnya. Perihal menulis atau tidak, saya akan tetap menulis jika kamu tetap menulis, kenapa? Karena saya belajar dari semua orang, termasuk darimu, untuk itu kamu juga jangan sampai berhenti menulis ya. Minimal untuk tidak berhenti jujur dengan perasaanmu sendiri.

    Salam dariku,
    J.

    BalasHapus
  2. I'm speechless read your comment here. Terima kasih banyak :')

    BalasHapus

Leave your comment here :D