20 Nov 2012

Jus Mangga Terakhir

Aku memunguti rambut rontokku yang menempel diatas bantal. Rontok yang bisa dibilang tidak banyak, tapi cukup membuat rambutku semakin tipis dari hari ke hari. Rambut-rambut rontok itu ku masukkan ke dalam kantong kresek yang tergantung di sebelah tempat tidur, mama yang menyediakannya.

Aku mengambil cermin kecil yang selalu ku taruh di bawah bantal. Wajah yang terpantul dari cermin itu tampak pucat dengan bagian bawah mata berkantung. Aku memang kurang tidur selama 2 hari belakangan ini. 2 hari yang ku habiskan dengan hunting foto ke beberapa tempat bersama Tari, sahabatku.

Kamera yang 2 hari lalu setia tergantung di leherku tergeletak di atas meja. Kamera itu pemberian dari seseorang. Seseorang yang menjadi alasanku untuk candu pada dunia fotografi, candu untuk mengabadikan apa saja yang tidak ingin ku lupakan. Dulu dia yang mengajariku memotret untuk pertama kali.

Aku sedang asik me re-play hasil huntingku kemarin, ketika tiba-tiba ada tangan yang menyelipkan poni panjangku ke belakang telinga. Aku mengangkat wajahku. Ternyata dia datang.