Hallo adik-adik di bawah langit desa Donowarih. Apa kabar kalian sekarang? Masihkah kalian menggenggam mimpi yang pernah kalian ceritakan?
Tidak akan pudar dari ingatanku bagaimana waktu kalian menjawab
dengan sangat antusias ketika kutanya tentang cita-cita. Kalian berebut
menjawab dengan suara lantang bernada keyakinan. Walaupun ada juga beberapa
dari kalian yang menjawab dengan malu-malu, namun aku tetap melihat bahwa api
semangat itu ada.
Seandainya kalian tau betapa irinya aku saat itu. Aku iri pada kalian yang bisa bermimpi. Presiden, tentara, polisi, pemain sepak bola,
dokter, guru, pramugari, astronot, pilot, kalian bebas menyebutkan semua yang
kalian mau. Karena bagiku, berani bermimpi itu hebat. Paling tidak kalian punya
keinginan, kalian hidup dengan tujuan.
Waktu masih menjadi manusia suci seperti kalian, aku juga
pernah punya mimpi. Tapi sayangnya aku tidak cukup kuat untuk terus menjaganya.
Aku tidak cukup fokus untuk benar-benar mengejarnya. Atau mungkin juga karena
mimpi itu bukan jalanku? Ya anggap saja begitu, karena menyalahkan diri
terus-terusan juga tidak bisa mengubah keadaan.
Adik-adik yang sedang berselimut mimpi, kalian
jangan seperti aku ya.
Jangan lepaskan apapun yang benar-benar kalian inginkan. Kalau
hidup ini ibarat perjalanan, bukankah seharusnya kita punya destinasi? Terlebih
karena mimpi itu bisa menjadi alasan untuk kita bertahan.
Namun, ketika suatu hari nanti kalian tidak lagi menjadi
manusia suci, ketika kalian sudah menghadapi dunia dengan segala kerumitannya,
ketika kalian harus merelakan mimpi kalian berubah menjadi sebatas khayalan,
ingatlah selalu kalimat ini.
"Tuhan akan tunjukkan
jalan ke tempat yang ingin kamu tuju, jika tempat yang kamu tuju adalah tempat
dimana Dia ingin kamu berada,"
Bagaimanapun juga kita tidak bisa lepas dari apa yang
disebut dengan garis hidup. Kembalikan semua pada-Nya, Pemilik Semesta Yang
Maha Segalanya.
Kamu yang namanya Irfan kan? |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Leave your comment here :D