Dear My (Future) Husband,
Kalau ditanya
tentang apa yang paling membuatku penasaran di dunia ini, jawabannya adalah
kamu.
Aku
penasaran bagaimana wajahmu, setebal apa alismu, seteduh apa tatapanmu, sehangat apa genggamanmu, senyaman apa
dekapanmu, selembut apa kecupanmu, dan bagaimana rasanya bersandar di
bahumu. Aku penasaran sebanyak apa
kesabaran yang kamu punya untuk menghadapiku.
Aku
penasaran apa yang kurasakan ketika suatu hari nanti melihatmu menjabat
tangan ayah untuk mengucapkan ijab kabul atas namaku, ketika suatu hari nanti aku berbagi ranjang denganmu, ketika suatu hari nanti aku mengandung dan melahirkan buah
hatimu. Aku penasaran apa yang kurasakan ketika suatu hari nanti identitasku secara
personal luntur, terganti dengan identitas baru, sebagai istri serta ibu dari putra-putrimu.
Selain itu,
aku penasaran apa pekerjaanmu. Apa kamu bekerja di tempat yang sangat jauh
hingga aku harus menahan rindu karena kita terpisah oleh jarak untuk sementara
waktu. Atau mungkin pekerjaanmu akan menuntut konsentrasi penuh hingga
adakalanya aku dan anak-anak merasa diacuhkan atau tidak dipedulikan. Atau
mungkin juga kamu akan bekerja dari pagi sampai sore dan tidak jarang lembur
sampai malam hingga tidak banyak waktumu yang tersisa untuk keluarga.
Lalu aku penasaran
apa aku bisa meredakan amarahmu. Apa aku bisa membuat makanan yang lezat
untukmu. Apa aku bisa menjadi pendengar yang baik untukmu. Apa aku bisa sabar
dan kuat untuk selalu mendampingimu tanpa pernah merasa jenuh. Apa aku bisa menjadi
istri dan ibu yang baik untuk keluarga kecilku.
Aku juga
penasaran seperti apa wajah anak-anak kita. Setampan apa jagoanmu. Semanis apa putri
kecilku. Oh iya, kira-kira ada berapa ya jumlah mereka? Apa nanti rumah kita akan
diwarnai oleh tawa dari tiga anak laki-laki yang sedang menjahili adik bungsu
perempuannya? Aku sunggguh penasaran dengan semua itu.
Membaca ulang
tulisan di atas sepertinya rasa penasaranku terlalu jauh. Harusnya aku
mendahulukan rasa penasaran yang terdekat.
Aku
penasaran siapa namamu. Kamu yang sudah dipersiapkan Tuhan untuk menjadi imamku.
Love,
Your (Future) Wife
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Leave your comment here :D