31 Okt 2011

Something Wrong With Me

29 Oktober 2011

Something wrong with me, huh?

Dulu gue adalah orang pertama yang selalu menentang slogan “sahabat jadi cinta”. Bagi gue, sahabat ya harus tetep jadi sahabat, tanpa embel-embel cinta. Gak etis banget kalo sebuah persahabatan rusak gara-gara cinta. Ada sebuah garis diantara persahabatan dan cinta yang tidak boleh diseberangi. Itu pola pikir gue dulu... dan sekarang akhirnya gue kemakan omongan gue sendiri !

Gue dan Raka awalnya cuma temen SMA. Kita gak saling kenal, gak pernah sekelas juga. Tapi walaupun kayak gitu, kita udah temenan di FB. Setelah lulus SMA, kita kuliah di kota yang sama. Kadang dia sok kenal sok dekat gitu ama gue dengan komen di status FB gue. Tapi lama-lama kita beneran kenal , deket, dan jadi sahabat. Ditambah lagi kita sama-sama hidup di perantauan, bikin kita ngerasa senasib seperjuangan. 

Dulu waktu awal masa kuliah, hampir tiap minggu kita pulang bareng, naek motor. Ditengah jalan kita sering berhenti, nyari view yang bagus buat foto-foto. Tentunya Raka sebagai tukang foto dan gue modelnya. Raka sering curhat ke gue tentang gebetan-gebetannya dan gitu juga sebaliknya. Gue inget kalo gue pernah nangis-nangis nelpon dia tengah malem gara-gara gue abis diputusin. Dengan setianya dia dengerin curhat gak mutu gue sampe gue berhenti nangis dan akhirnya ketiduran.

18 Okt 2011

Rindu Itu Mengganggu

Siang itu sangat ramai karena bertepatan dengan jam bubar kelas di kampus. Tiba-tiba sosoknya muncul dari balik pintu..

*jeng jeng jeng

Dengan hem berwarna hitam yang lengannya digulung sampai ke siku, he looks cute as usual. Satu detik... lima detik.. sepuluh detik.. aku mematung untuk beberapa saat. Kesadaranku menguap seketika itu juga hanya karena keberadaannya, hanya karena dia ada. Yap, dia ada dihadapanku. Hanya beberapa meter dari tempatku berdiri saat itu. Setelah kesadaranku kembali, secepat kilat aku membalikkan tubuh, lalu perlahan berjalan  ke sebuah papan pengumuman terdekat. Semoga dia belum melihatku, begitu batinku. Pandanganku fokus pada poster – poster di papan pengumuman, walaupun hati dan pikiranku sebenarnya samasekali tidak tertuju pada poster - poster tidak jelas tersebut. Dan aku baru bisa bernapas lega setelah yakin bahwa dia sudah melewatiku. Aku membalikkan tubuh lagi, mengintip dari balik papan pengumuman.

Dia terlihat sedang antri di depan lift, menekan tombol lift beberapa kali. Sepertinya dia sedang terburu-buru. Beberapa saat kemudian pintu lift terbuka dan membawa pergi sosok yang ku kagumi itu dari pandanganku.

Kerinduan ini sedikit terobati. Walaupun hanya melihatnya dari jauh selama beberapa detik. Oke ralat, beberapa menit mungkin, jika dihitung mulai dari kemunculannya di pintu. Sudah seminggu belakangan ini aku tidak melihatnya di kampus. Cuma status facebook, twitter, dan status BBMnya yang aku temui setiap hari. Kondisi ini sukses membuatku uring-uringan. Kemana sih orang itu? Sesibuk itukah sampe ga pernah muncul di kampus? 2 pertanyaan yang sering kuteriakkan didalam hati. Dan sungguh.. rindu itu benar-benar mengganggu !

6 Okt 2011

You're My All

Mungkin karena aku terlanjur berharap, terlanjur bermimpi, terlanjur percaya...
Percaya kalo kamu satu-satunya orang yang bisa bikin aku senyum dan nangis sekaligus, percaya kalo kamu tempat adalah ternyamanku untuk berbagi cerita.
Dan sampai saat ini, walaupun aku udah pura-pura bego dan menentang mati-matian, ternyata aku masih peduli ama kamu, kamu masih jadi orang penting dihidupku.

Kesimpulan terakhirnya mungkin karena aku terlanjur jatuh cinta ama kamu..

Bullshit ya kalo ngomong soal cinta, karena belakangan ini aku mulai meragukan keberadaan cinta itu sendiri, tapi lagi-lagi kamu adalah pengecualian.