24 Okt 2013

Selamat ulang tahun

Malam ini sama seperti malam-malam sebelumnya. Aku tetap terjaga walaupun sebenarnya sudah sangat ingin memejamkan mata dan tidak memikirkan apa-apa (atau siapa-siapa?).

Udara dingin karena hujan deras yang mengguyur sore tadi masih membekas. Dengan suhu seperti ini harusnya aku bisa dengan mudah memasuki alam mimpi. Tapi ternyata aku tidak kunjung tertidur hingga dini hari.

Aku senantiasa menjadi saksi dari pergantian hari. Menyaksikan bumi berotasi.

Untuk sebagian orang, pergantian hari bisa menjadi sesuatu yang ditunggu. Hari istimewa itu akan selalu ada. Dan hari kelahiran adalah salah satunya.

Aku memang menganggap bahwa hari kelahiran itu bukan hari biasa. Bagiku hari kelahiran adalah hari di mana kita harusnya semakin menyadari kalau waktu yang kita punya untuk mewujudkan keinginan akan semakin berkurang.

23 Okt 2013

Definisi Bahagia

Setiap orang tentunya punya definisi bahagia sendiri-sendiri. Bisa lebih dari satu, bisa karena apapun, bisa karena siapapun. Kita bebas menentukan karena kita yang merasakan.

Hari ini, 22 Oktober 2013, banyak hal yang menuntut saya untuk bersabar. Saya yang notabene bukan orang yang sabaran, mau tidak mau, suka tidak suka, sekarang sedang dihadapkan dengan sesuatu yang solusinya cuma satu, yaitu sabar.

Jam konsul yang diundur 4 jam, terjebak hujan ketika akan kembali ke kampus, hingga kekecewaan karena belum berhasil membuahkan acc ujian, membuat saya harus menahan keinginan untuk tidak “menjedutkan” kepala ke tembok.

Everything’s going to be fine, mantra yang selalu saya bisikkan pada diri sendiri ketika pertahanan mulai melemah. Ini belum seberapa, batin saya.

19 Okt 2013

Watch Over You

gambar dipinjam di sini. terima kasih

Bus hampir berjalan, dan tiba-tiba seorang pria duduk menempati kursi di sebelahku.

Aku meliriknya. Pria itu meletakkan ransel di bawah kursi dan tangan kanannya membawa helm hitam. Kemudian ia memakai masker yang baru saja dikeluarkan dari dalam ransel. Pria yang sedang duduk di sebelahku ini, memiliki wajah yang sangat mirip dengan seseorang yang kukenal.

Aku mengalihkan pandangan ke jendela. Bus berjalan perlahan keluar dari terminal.

Aku terus memperhatikan gerak-gerik pria yang duduk di sebelah kananku ini. Ia menggunakan jaket berwarna abu-abu. Di pergelangan tangan kirinya melingkar sebuah jam berwarna hitam. Ia merogoh kantung jaket sebelah kirinya, lalu mengeluarkan ponsel layar sentuh berukuran kurang lebih 3,5 inch. Untuk beberapa saat, ia sibuk mengetukkan jari-jarinya pada ponsel berwarna hitam itu. Tampaknya ia sedang mengirim pesan singkat.

18 Okt 2013

Review Drama Korea: Cheongdamdong Alice

 
Finally, saya berhasil menamatkan 16 episode serial drama korea berjudul Cheongdamdong Alice! Oke, ini emang drama serial korea yang udah muncul sejak lama. Dan saya pasti telat banget karena baru nge-reviewnya sekarang. Tapi lebih baik telat daripada tidak sama sekali, ya kan?

Awalnya saya tertarik pengen nonton serial drama ini karena Soo E Hyun salah satu pemainnya. Sebelumnya saya sudah melihat E Hyun di Heartstring dan saya suka sama gayanya. Dia selalu menampilkan senyum (wajah juga) yang sinis, walaupun tokoh yang dia perankan itu sebenarnya baik.

Dari sana saya jadi menyimpulkan kalau tidak semua orang yang wajahnya sinis itu jahat. Tidak semua orang yang jutek itu jahat. Kalau saya jutek, bukan berarti saya jahat. *abaikan kalimat terakhir*

13 Okt 2013

Review Metropop: Ednastoria

gambar dipinjam di sini. terima kasih.

Judul Buku: EDNASTORIA (Lontong Sayur Dalam Lembaran Fashion)
Penulis: Syahmedi Dean
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal Halaman: 284 Halaman
Genre: Metropop, Romance, Lifestyle
Terbit: 2013 (repackaged)

Ednastoria merupakan novel lama yang ditulis oleh Syahmedi Dean, terbit pertama kali di tahun 2004, dengan judul “Lontong Sayur Dalam Lembaran Fashion”. Kemudian novel ini diterbitkan lagi dengan tampilan cover dan judul baru

Ednastoria bercerita tentang empat orang sahabat yang sama-sama bekerja di sebuah majalah lifestyle di Jakarta. Tokoh utama dalam novel ini bernama Alif Afrizal, seorang eksekutif editor di majalah File, majalah fashion terkenal ibukota. Sedangkan ketiga sahabat Alif yang lain (Didi, Raisa, dan Nisa), selain sama-sama bekerja di majalah Fashion, mereka juga sama-sama penggemar lontong sayur. Quality time mereka habiskan setiap jam makan siang dengan menu yang sama, yaitu lontong sayur.

Dalam Ednastoria, pembaca disuguhkan berbagai macam realita dunia media. Bagaimana deadline seorang wartawan, fotografer, dan editor setiap harinya. Wawancara, bertemu dengan orang-orang ternama, mengurusi pemotretan dan pemilihan model, menghadiri berbagai macam undangan dari instansi-instansi resmi, hingga proses penyusunan konsep sebuah majalah yang diterbitkan setiap edisinya. Gaya tulisan Syahmedi Dean membawa pembaca masuk ke dalam suasana rapat redaksi yang penuh dengan adu argumen serta persaingan ide yang dimiliki eksekutif editor yang satu dengan yang lainnya.

10 Okt 2013

Harusnya


Harusnya kemarin aku tidak membuang-buang waktu

Memandangimu yang sedang tertawa dari sudut mata
Mecermati hal-hal apa yang membuat senyummu tampak begitu bahagia
Diam seribu bahasa, sedangkan ia bisa berbicara denganmu tentang apa saja
Sungguh aku merasa tidak berdaya
Hanya bisa berkata-kata melalui lisan yang tidak pernah mampu bersuara

Harusnya hari ini aku tidak lagi berharap

Sejak awal aku sudah menduga bahwa kami memang berbeda tujuan
Aku dan dia tidak akan pernah bisa sejalan, apalagi untuk bergandengan
Takdir hanya mempertemukan kami di persimpangan
Mengijinkanku untuk menyapa, tanpa benar-benar mengenal siapa dia
Walaupun harus kuakui bahwa pernah terbersit keinginan untuk mengikuti ke manapun ia pergi
Namun pada akhirnya aku harus tetap realisitis bukan?
Ada hal-hal yang tidak bisa dipaksakan seberapa kuat kita menginginkan

7 Okt 2013

Oktober, Selamat Datang



Saya tau kalau ini sudah terlalu terlambat untuk berkata ‘Selamat datang, Oktober’. Karena saat ini minggu pertama bulan Oktober pun sudah berlalu. Namun walaupun begitu, harapan untuk bulan oktober selalu ada. Seperti apa yang sering orang-orang lakukan, make a wish untuk setiap bulan baru. Saya pun begitu.

Sudah cukup lama saya tidak menulis di sini. Hanya karena mengira modem gangguan, padahal kenyataannya tidak. Cukup dengan menginstal ulang, modempun akhirnya bisa connect dengan sekali klik. Kebodohan saya bulan ini yang membiarkan modem tidak berfungsi selama seminggu karena dengan sok tau menyimpulkan kalau modem lagi gangguan .___.

Sehari gak buka dunia maya lewat laptop itu bagi saya rasanya seperti ‘buta’. Informasi tertutup rapat. Yap, satu-satunya sumber informasi yang saya punya adalah internet melalui laptop.

Bagaimana dengan smartphone? Oh, jangan ditanya. Kita semua tau kalau smartphone akan otomatis berubah menjadi stupidphone ketika sinyal tidak mendukung. Seperti sinyal di kosan saya.

Kembali lagi ke cerita bulan Oktober. Bulan kesepuluh setiap tahunnya.