19 Feb 2014

Day 19: Buat Yayuk

Untuk,
Ayu Monica yang biasa dipanggil Yayuk.

Kalau mengingat jaman dulu, tepatnya jaman waktu pertama kali aku ketemu kamu di gathering calon anggota baru KOMPAS tahun 2011, rasanya aku kurang percaya kalau kamu yang dulu bisa menjadi kamu yang seperti sekarang.

Aku sebenernya udah agak lupa Yuk, yang aku ingat waktu itu adalah kukumu berwarna hitam. Entah itu cat kuku atau spidol *eh

Iya yuk, aku tau kalau kamu gak suka mengingat-ingat masa lalu, tapi ada kalanya nostalgia itu menyenangkan lho yuk. Paling gak, kita bisa melihat kembali seperti apa kita yang “dulu”, lalu bandingkan dengan kita yang sekarang, kita bisa tau sejauh mana perubahan yang udah kita lakukan.
Balik lagi ke masa gathering dua tahun lalu.

Aku udah sering bilang ke kamu kan, kalau dulu aku kira kamu pacarnya Tommy? Semua orang pun akan berpikir seperti itu, Yuk. Soalnya kalian kemana-mana bareng. Di mana ada Tommy, disitu ada kamu. Fiwiiiit. Hahaha.

Terus aku pikir dulu kamu juga penggemar Metallica atau Linkin park gitu. Pokoknya jenis-jenis musik yang menurutku (maaf) berisik. Tapi ternyata kamu lebih menghayati Beautiful in White-nya Shane Filan atau lagu-lagu Raisa. Itu level galaunya cukup tinggi Yuk. Belum lagi ternyata kamu juga suka drama Korea dan hafal nama-nama artisnya. Hauft.

Sekali lagi aku harus percaya pada istilah “Don’t judge books by its cover”.

Dari apa yang aku amati selama kita kenal, perubahanmu itu signifikan yuk. Yang dulunya tomboy banget, sekarang jadi feminin banget. Ya walaupun berani femininnya cuma di depan aku. Aku bakal standing applause kalau kamu berani feminin di depan anak KOMPAS atau angkatan kita deh minimal :3

Yayuk, aku belum pernah membayangkan sebelumnya kalau aku bakal girls day out sama kamu. Masih inget kan waktu kita lagi stres berat sama laporan magang, kita malah ke Lippo Plaza Batu? Terus kita nyobain banyak high heels atau sepatu yang menurut kita lucu. Bahkan dengan cuma nyobain aja, tanpa beli, udah bisa jadi moodbooster kita. Bahagia itu memang selalu dari hal-hal sederhana ya.

Selain itu, aku juga gak pernah membayangkan kalau aku bakal curhat masalah –ehem- cowok ke kamu. Dulunya aku pikir topik pembicaraan kita akan selalu tentang anak-anak, tentang proker, tentang KOMPAS. Dulu aku pikir pertemanan kita cuma akan sebatas tuntutan organisasi. Tapi ternyata bisa lebih dari itu. Malah aku merasa kita jadi makin akrab setelah lepas kepengurusan. Kita bisa curhat apa aja, mulai dari masalah cinta, cita-cita, sampai keluarga. Ah aku terharu :’)

Walaupun menurutku sekarang kamu udah feminin dari segi penampilan, tapi jiwamu tetep maskulin Yuk. Terlihat dari kamu yang masih bisa ketawa-ketawa waktu kita naik Pendulum 360 Derajat di Jatim Park beberapa waktu yang lalu. Belum lagi waktu kamu pengen naik Tornado dua kali! Kamu gak ngeliat penampakanku yang udah kayak zombie, ha? Kamu masih bisa ketawa-ketawa, sedangkan aku udah kayak mayat hidup saking pusingnya!

Eh tapi kamu nangis waktu masuk rumah hantu ya? Hahahaha CHIKIIII! :))))

Yuk, aku pengen ngasih tau kamu kalau ada banyak hal yang kadang bikin aku kesel sama kamu. Terutama waktu kita berdua sama-sama badmood. Gak bisa gitu ya kalau badmood gantian? Kalu aku badmood, kamu harus goodmood, dan begitu juga sebaliknya. Supaya suasana hati kita gak makin suram Yuk. Apa kita harus bikin jadwal badmood supaya gak bentrok?

Selain itu, aku juga sering kesel kalau sifatmu yang keras kepala mulai keluar. Antara batu sama kamu, entah mana yang lebih keras. I don’t know. Untung aja aku orangnya sabar ya *benerin poni*

Kalau ada yang bilang kamu jutek dan judes, aku sepakat sama mereka. Tapi buatku Yuk, yang jutek dan judes itu jujur dan gak akan jadi musang berbulu domba. Aku pribadi lebih suka berteman dengan yang seperti ini daripada yang bermulut manis. Kamu udah tau kan, aku punya banyak temen perempuan yang “palsu”, yang biasanya lain di mulut lain di hati. 

Yayuk, makasih udah jadi teman yang menyenangkan. Makasih karena udah mau jadi tempat sampahku, mendengar semua uneg-unegku yang gak penting. Walaupun kadang kamu suka ember.

Trus nanti pasti kamu akan membela diri dengan bilang, “Yaaaa palingan aku embernya ke Reno sama mas Dyan aja,”

See? Yang jutek dan judes itu jujur. Kayak kamu yang ember, dan ngaku :’)

Kayaknya segini aja yang bisa aku tulis. Janjiku buat nulisin kamu surat di #30HariMenulisSuratCinta ini udah lunas ya.


Tertanda,
Raudha yang biasa dipanggil Rara.

2 komentar:

Leave your comment here :D