Miss Myself

Have you ever miss yourself?

Mungkin terdengar lucu ya kalau kita merindukan diri sendiri. But, it's what I'm feeling now. I miss my self.

Beberapa hari yang lalu, aku membuka laman facebook yang entah sudah berapa lama tidak pernah kukunjungi. Saat itu aku membaca kembali status-status yang pernah kutulis sambil senyum-senyum sendiri. Aku seperti sedang bertemu dengan refleksi diriku. Kenangan demi kenangan kembali mencuat. Aku mengingat lagi hal-hal apa yang bisa membuatku menulis seperti itu.

"Ngapain sih nulis kayak gini?"

"Dih alay banget,"

Dan masih banyak celetukan-celetukan lain yang tidak sengaja kuucapkan ketika membaca status-status jaman baheula itu. Menurutku, inilah salah satu alasan kenapa kita sejatinya harus menulis. Untuk membekukan kenangan. Untuk melihat siapa diri kita beberapa tahun yang lalu. Untuk mengukur sejauh mana kita berjalan, bagaimana kita memperbaiki diri, bagaimana usaha kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari.

Selesai berkunjung ke facebook, aku pun akhirnya juga membuka blog ini. Membaca tulisan-tulisan diri sendiri. Ada tulisan yang membuatku tertawa, tersenyum, bahkan meneteskan air mata. Entah mengapa aku merasa bahwa mereka (re:tulisan-tulisanku) semua itu hidup. Layaknya berjumpa dengan teman lama, yang kembali mengisahkan cerita-cerita di masa lalu setiap kali bertemu. Membaca tulisan-tulisan di blog ini tidak ubah seperti melakukan perjalanan, berziarah pada diri sendiri.

Semakin aku membaca tulisan-tulisan itu, semakin aku merindukan diri sendiri. Mungkin ini karena aku sudah terlalu lama tidak menulis. Hal ini menjadi seperti panggilan, penanda, bahwa aku harus menulis lagi.

Blog ini memang sudah sebulan lebih mati suri. Keinginan untuk menulis itu ada, hanya jari ini sepertinya mati rasa. Ia tidak lagi bisa berjalan, berlari, bahkan menari seperti berberapa waktu lalu. Ia seperti kehilangan energinya, dan itu menyebabkan aku kehilangan seluruh diriku. 

Dear self, just wake up. I miss you too much. Bantu aku untuk menemukan dirimu. Tunjukkan aku jalan untuk menjemputmu, mengembalikan segala sesuatu ke tempat yang seharusnya, membuat dirimu kembali bernyawa. Karena jalan ini masih sangat panjang, karena masih banyak mimpi yang harus diwujudkan.