It’s been one year we never meet up, and I can’t believe that missing you still hurts.
Aku berdiri di pintu kamar melihat dia sedang mengemasi
barang-barangnya. Ujung mataku kemudian tertumpu pada botol parfum di sebelah
tas yang belum sempat ia masukkan. Tanpa pikir panjang, aku meraih botol parfum
itu. “Aku minta parfumnya ya”, kataku sambil menyemprotkan parfum itu ke jaket yang
kupakai. Dia mungkin tidak tau apa alasanku meminta parfumnya waktu itu. Dia mungkin
tidak tau, kalau aroma parfum itu setidaknya dapat mengobatiku kerinduanku
setelah dia pergi. Ketika dia tidak lagi di sini.
Selama perjalanan ke terminal, aku tidak banyak bicara
karena sedang berusaha sekuat tenaga menahan air mata yang berlomba-lomba ingin
keluar. Namun pada akhirnya dia tau kalau aku menangis, yang kemudian
membuatnya semakin mempererat genggamannya di tanganku. Yang kemudian juga membuatnya
mengucapkan berbagai macam hal untuk menghiburku. Salah satunya, dia bilang kalau
kami pasti akan bertemu lagi. Saat itu aku sudah merasa bahwa dia hanya sedang membuat
janji yang mungkin tidak bisa ia tepati.
Setibanya di terminal, untuk sesaat kami berdiri di depan
bus yang akan segera berangkat. Hanya berdiri berdampingan, tanpa keberanian
untuk saling menatap. “Kamu cepetan naik gih”, ucapku lirih. Tangannya masih
menggenggam tanganku ketika ia berkata, “Aku naik, tapi kamu jangan berdiri di
sini. Kamu langsung pulang”. Aku menyanggupi permintaannya. Kemudian ia melepas
genggamannya, pergi berjalan menuju pintu bus. Aku langsung membalikkan tubuh
tanpa menoleh lagi.
Dia tidak suka melihatku menangis. Walaupun tanpa dia sadari, dia menjadi orang yang paling sering membuatku menangis. Someone said to me that If man can make woman laugh, it means that she likes him. But if man can make woman cry, it means that she loves him. And I admit it, I do love him.
However, we are over
now. I let him go. And I won’t try so hard to erase all of those memories. All I have to do is just deal with it, right? Karena melupakan adalah
pekerjaan yang terlalu menguras banyak energi untuk dilakukan. Karena belajar untuk
berdamai dengan masa lalu rasanya adalah pilihan yang paling bijak untuk
sekarang.
Take care ya, jaga
diri baik-baik.
Itu adalah pesan whatsapp
terakhir yang kukirimkan padanya.
And I wish nothing but
happiness in your life, I said it in
silence then.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Leave your comment here :D