23 Mar 2013

Review Kumcer: SINGGAH

gambar diambil disini
Ada banyak kisah tentang pertemuan dan perpisahan. Tentang orang-orang yang menanam kakinya di sana. Mereka yang berbagi luka dan cinta. Tentang Rindu yang diam-diam dipendam. Tempat yang selalu ingar bingar, tetapi juga melesapkan sepi yang menggerogoti jiwa, tanpa suara.

SINGGAH adalah sebuah buku kumpulan cerita yang dirangkai oleh sebelas orang penulis (Jia Effendie, Taufan Gio, Alvin Agastia Zirtaf, Yuska Vonita, Adellia Rosa, Dian Harigelita, Anggun Prameswari, Aditia Yudis, Bernard Batubara, Putra Perdana, dan Artasya Sudirman). Seluruh ceritanya berlatarkan 4 tempat mulai dari terminal, stasiun, bandara, hingga pelabuhan. 4 tempat yang berperan ganda. Kadang mempertemukan, namun tak jarang juga memisahkan.

Dari ketiga belas cerita yang ada di dalam SINGGAH, 3 besar kesukaan saya adalah:

"Jantung", sebuah cerita yang ditulis oleh Jia Effendie. Tentang seorang wanita yang hamil (by accident), kemudian pacarnya gak bertanggung jawab dan menuduh bahwa bayi tersebut adalah benih dari laki-laki lain. Tidak cukup hanya dengan tidak mau bertanggung jawab, sumpah serapah juga dilontarkan pada si wanita. Kemudian akhirnya, si wanita membunuh pacarnya itu dan mengambil jantungnya.

Ceritanya memang agak serem. Seorang wanita yang membunuh pacarnya dan kemudian mengambil jantungnya supaya lelakinya itu tidak bisa mencintai  wanita lain. Ironis ketika cinta harus dipaksakan.
Cerita kedua berjudul “Rumah Untuk Pulang” yang ditulis oleh Anggun Prameswari.  Tentang Arum yang hidup di rumah bersama suami dan dua orang buah hati. Tapi siapa yang menyangka bahwa ternyata rumah itu bukanlah rumah untuk pulang baginya. Kehidupan rumah tangganya tidak bahagia.

Arum dihantui penyesalan sepanjang hidupnya. Penyesalan karena mengecewakan kedua orang tuanya. Meminta restu pernikahan dengan perut buncit.

Harusnya saat ini Arum sedang duduk di balik kubikel kantor dengan blazer, rok span, dan stiletto berwarna senada. Harusnya Arum sempat merasakan bagaimana bahagianya foto bersama kedua orang tua dengan mengenakan toga. Harusnya, harusnya, harusnya. Ada banyak harusnya yang ia dapatkan seandainya Arum lebih berhati-hati dan bisa menjaga diri.

Cerita ketiga, ditulis oleh Alvin Agastia Zirtaf, judulnya “Menunggu Dini”. Waktu baca cerita ini, saya teringat pada film Habibie dan Ainun. Ini cerita tentang cinta sejati dalam versi lain.

Seorang kakek berumur 70-an setia menunggu Dini di stasiun. Dini, istri tercinta, yang pergi bekerja ke Jakarta untuk membantu suami menghidupi keluarga.

Si kakek selalu antusias bercerita tentang Dini-nya. Tentang kisah cintanya. Tentang keberhasilannya mempersunting kembang desa. Tentang kehidupan keluarga kecilnya yang bahagia. Tentang bagaimana Dini tetap memilih sang suami ketika kedua orang tuanya menyuruh Dini untuk bercerai karena Dini belum juga punya anak. Tentang kesetiaan Dini untuk selalu mendampingi suami.

***

Selain 3 cerita kesukaan saya diatas, ada 10 cerita lain yang menyentuh dan memberikan kita kacamata baru untuk melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda.

Gaya penulisan dari kesebelas peramunya memberi warna tersendiri. Tutur bahasa yang lugas dan detail dalam menggambarkan suasana suatu tempat membuat kita benar-benar bisa melihat tempat tersebut walaupun hanya dalam imajinasi.

SINGGAH mengingatkan pada saya bahwa setiap tempat pasti meyimpan sebuah cerita. Setiap sudut adalah saksi bisu perjalanan hidup seseorang.

Ada beberapa orang yang berulang kali kembali ke sebuah tempat untuk mengenang seseorang yang dia sayang. Ada juga beberapa orang yang membenci sebuah tempat karena mungkin itu adalah titik awal mimpi buruk dalam hidupnya.

SINGGAH sangat recommended buat kamu yang gak suka baca cerita yang terlalu panjang. Buat kamu yang ingin pergi ke suatu tempat untuk mengantar ataupun menjemput orang-orang tersayang. Buat kamu yang percaya bahwa hidup hanyalah persinggahan, manusia akan selalu berpindah, dan manusia tidak akan pernah berada di satu titik untuk selamanya.

Sekian, terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leave your comment here :D