gambar diambil di sini. terima kasih |
Sutradara : Shane Black
Produser : Kevin Feige
Penulis Naskah : Drew Pearce, Shane Black
Pemain : Robert Downey Jr, Gwyneth Paltrow, Ben
Kingsley, Guy Pearce, Rebecca Hall, Stephanie Szostak, Jon Favreau, James
Badge Dale
Genre : Action, Fantasi
Studio : Marvel Studios
Distribusi : Walt Disney Pictures, Motion Pictures
Tanggal Rilis Perdana : 25 April 2013
Iron Man 3
, film action impor dari Amerika ini memang sedang ramai dibicarakan. Langsung
aja ya, dalam review ini saya gak mau
nyeritain alur cerita film dari awal sampe akhir, nanti malah jadi spoiler.
Saya cuma mau komentar tentang film ini. Well,
kalo bahasa CS-nya (CS = Cultural Studies) adalah mengkritisi. Semoga opini
saya benar-benar bisa dikategorikan ‘kritis’ (^^)9
Pertama, saya
gak pernah nonton Iron Man 1 dan 2. Tapi saya bukan tipe orang yang harus ngerti
jalan cerita sebuah film dari awal, apalagi untuk film – film Hollywood. Menurut
saya, film – film Hollywood yang ada sekuel kedua , ketiga, dst itu tetap
nonton-able. Cerita dalam film tersebut
tetap bisa dimengerti walaupun kita gak tau cerita di film sebelumnya karena
sifatnya hanya sequel, bukan bersambung.
Makanya
saya agak aneh sama orang yang gak mau nonton Iron Man 3 cuma gara – gara belum
nonton yang ke 1 dan 2. Tapi whatever
sih ya, setiap orang kan beda – beda. Mungkin saya orang yang kalo nonton film
bisa loncat – loncat. Contohnya aja, saya udah nonton Harry Potter 7 bagian I
dan II, tapi sampai sekarang belum nonton Harry Potter 6. Hehehe :3
…
Salah satu
hal yang menjadi perhatian saya dalam Iron Man 3 adalah kata ‘Pakistan’ yang
beberapa kali disebut. Sejujurnya, tempo yang sangat cepat membuat saya tidak
bisa menangkap dengan jelas mengapa musuhnya ini, Aldrich Killian (diperankan oleh Guy Pearce), mengirimkan video kerusuhan,
penembakan, dan pengeboman di suatu tempat (yang saya kira adalah negara –
negara timur) kepada presiden.
Selain itu,
juga ada bebarapa scene dimana Iron Patriot atau War Machine muncul dihadapan wanita
– wanita bercadar dan pria – pria muda bersorban, dan melakukan semacam
pengancaman gitu. Well, walaupun di
scene ini pada akhirnya memang dibuat lucu, tanpa kekerasan sedikit pun.
Yang saya
pertanyakan adalah kenapa harus dengan orang – orang yang identitasnya
merepresentasikan masyarakat atau warga dari negara tertentu?
Satu –
satunya makna tersirat yang saya tangkap hanyalah tentang ketegangan yang
terjadi antara Amerika dengan negara – negara timur sampai saat ini. Kedua belah
pihak saling berlawanan, oposisi biner (istilah CS lagi), ada yang superior dan
inverior, sehingga pasti ada pihak yang diuntungkan dan yang dirugikan. Ah lagi
– lagi penggiringan opini terhadap kubu tertentu.
…
Hal kedua
yang menarik bagi saya adalah tentang peran wanita. Hahahaha, ini gara – gara mata
kuliah Gender Media dan Cultural Studies yang terus menerus membahas tentang
peran wanita dan pria yang katanya merupakan hasil kontruksi media.
Sosok wanita
dalam film ini masih tidak jauh beda dengan film – film pada umumnya. Ibarat
makanan, wanita hanya sebagai garnish.
Cuma jadi penghias, menyegarkan pandangan kaum pria pada khususnya.
Terlihat
dari scene dimana The Mandarin palsu,
yang kakek – kakek itu, menyimpan dua wanita berbusana bikini di kamarnya. One word from me to describe him :
Gilo.
Belum lagi
yang scene dimana tiba – tiba ada sejenis kontes kecantikan yang semua
pesertanya berbikini ria. Scene yang
ini benar – benar cuma intermezzo. Setelah aksi kejar – kejaran yang
menegangkan antara Tony Stark dan anak buahnya The Mandarin, penonton seolah
diberi ice breaking.
Tapi saya suka
peran wanita utama dalam film ini. Pepper Potts ( diperankan oleh Gwyneth Paltrow), tidak hanya diceritakan sebagai pendamping atau
pacar dari Tony Stark, tidak hanya sebagai penghias, tapi juga diceritakan
bahwa beberapa kali Pepper menyelamatkan Tony. Ini artinya, jaman sekarang
perempuan juga bisa melindungi laki-laki. Perempuan gak lagi dideskripsikan mainstream sebagai makhluk terlemah di
muka bumi yang tidak berdaya, tidak bisa berbuat apa – apa, harus selalu
dilindungi dan menjadi objek utama yang harus diselamatkan.
Walaupun Pepper
memang sempat dijadikan sandera untuk memancing kemunculan Tony Stark ke
sarangnya The Mandarin, tapi paling gak, masih diperlihatkan sisi
perlawanannya. Pepper gak cuma pasrah nunggu Iron Man datang untuk menolong
…
Dan yang
terakhir adalah tentang the most romantic
scene. Setiap nonton film, saya akan selalu mencari bagian atau adegan atau
kata – kata yang paling saya suka. Dalam Iron Man 3, film yang notabene ber-genre action dan fantasi, namun tetap
saja tidak benar – benar lepas dari unsur romantic. Tentang Tony Stark yang
selalu ingin melindungi Pepper dan Pepper yang menganggap perhatian Stark telah
beralih pada robot – robot kesayangannya itu. Surely, wanita memang makhluk yang tidak suka berbagi dalam hal apapun, temasuk perhatian.
Adegan yang
paling romantic menurut saya ada di
bagian akhir, ketika Pepper terseret mesin, Tony mengejar dan kemudian menyuruh
Pepper untuk melepaskan pegangannya alias menjatuhkan diri.
“Lihat aku!
Aku akan menangkapmu! Percaya padaku!”, ya kurang lebih seperti itu kalimat yang
diucapkan oleh Tony Stark. Lalu kamera mengambil gambar keduanya bergantian
secara close up, terlihat ekspresi
wajah Tony Stark yang penuh kesungguhan bercampur dengan kecemasan akan
keselamatan Pepper.. *terharu* *ambil tisu*
Setelah
mendengar apa yang diucapkan oleh Tony Stark, Pepper pun kemudian menjatuhkan
tubuhnya. Well bisa diambil pelajaran
disini untuk para pria, bahwa setelah kalian mendapatkan kepercayaan dari wanita
, sebaiknya jangan disia-siakan. Kepercayaan itu harusnya disyukuri sih ya.. dan
sesungguhnya wanita hanya akan benar – benar percaya pada orang yang ia cinta
*eaaah
…
Over all, aksi
Tony Stark sang Iron Man dan
semua intrik yang terjadi sepanjang film ini keren banget. Mengutip salah satu tweet review
tentang Iron Man 3 oleh salah satu penulis, blogger, sekaligus selebtweet kokoh
@aMrazing, he said that, “Iron Man 3 has
everything. The action, the jokes, the twists and oh boy, those armors are so
freaking awesome”, and yes. .absolutely I agree with his statement!
Film
ini sangat direkomendasikan untuk kamu yang ingin membunuh waktu 130 menit
tanpa terasa, perasaan baru duduk tapi tiba – tiba filmnya udah abis. Selamat
menonton :D
Film ini bener bener keren ..
BalasHapusmampir juga diblog saya mbak,
saya tunggu Comment baliknya ... Hehehehee
@!# www.surindersurisahni.blogspot.com
Huwaaa jadi pengin nonton Iron Man 3 :)
BalasHapusKemarin sempet galau pengin nonton 9 Summers 10 Autumns atau Iron Man 3. Akhirnya nonton 9 Summers 10 Autumns duluan.
Mampir ke blogku juga ya, ada beberapa review buku *semoga suka :D
arlinsafitri.blogspot.com
permisi min, yg mau nonton full film onlinenya visit ya http://adf.ly/OZSzA
BalasHapus