31 Jan 2011

Target 1 : Sukses

Aku pernah ikut seminar tentang motivasi. Aku udah lupa waktu dan tempatnya. Yang aku ingat hanya kata-kata sang motivator, kurang lebihnya seperti ini :

"Ketika Anda memliki keinginan, coba tuliskan keinginan tersebut pada selembar kertas. Kemudian tempelkan kertas tersebut pada tempat yang mudah untuk anda lihat setiap harinya. Misalnya di cermin. Anda pasti akan membacanya setiap kali bercermin. Apapun keinginan yang anda tulis di kertas itu, percayalah jika suatu hari nanti keinginan tersebut akan tercapai,"

Kemudian motivator tersebut menambahkan,

"Tapi, keinginan yang Anda tuliskan harus bersifat detail"

...

Ditengah keputusasaan, aku mencoba mempraktekkan cara tersebut. Aku menuliskan targetku di semester 1 ini. Muluk sih. Aku sadar, targetku terlalu tinggi. Dengan semua usahaku yang biasa-biasa saja, lumayan santai.

Hampir setiap malam aku membaca "target" yang aku tuliskan di kertas, yang sudah aku tempel pada wall gabus di dinding samping tempat tidurku.

Bener-bener cuma baca. Kadang ada sih niat untuk bersungguh-sungguh mengejar target itu. Tapi tiap kali megang buku, mataku tiba-tiba pasti ngantuk  -.-

Begitu terus menerus, setiap hari. Target yang aku tulis cuma bikin "semangat sesaat". Mungkin cuma beberapa detik.

Setiap kali pulang ujian (UTS maupun UAS), aku selalu menatap lesu pada tulisan di wall gabus itu. Gimana gak lesu kalo gak pernah ngerasain yang namanya ujian sukses?! Gak pernah tu ya aku nulis jawaban dengan lancar ! Pasti macet cet. Mentok tok ! Pasti butuh waktu lama, aku harus brainstromming dulu ! Apalagi gak bisa tanya siapa2 karena pengawas galak semua ! And you know? tiap ujian, aku pasti jadi orang terakhir yang keluar dari ruangan :(

Aku sempet berniat mencabut kertas itu dari wall gabus. Kertas itu bukannya memotivasi, malah membebani diri sendiri.

Tapi karena wall gabusku masih "sepi", aku mengurungkan niat untuk mencabut kertas tersebut. "Biarin dah, buat pajangan!", batinku

...

Semester 1 berakhir.. Satu persatu nilaiku keluar..

Guru les Mafia (Matematika, Fisika Kimia) waktu aku SMA pernah bilang kayak gini : "Enak jadi orang yang pintar ! Tapi lebih enak lagi jadi orang yang beruntung !"

Kali ini aku menganggap bahwa perbandingan antara magnet beruntung dan pintar yang ada pada diriku adalah 3:2. Ya, aku lebih condong ke arah orang yang beruntung :) (Narsis dikit gpp yaa :p heheheh) 

Apa yang dikatakan oleh motivator tempo hari benar !

Tanpa kita sadari, perilaku kita pasti akan berusaha untuk mencapai keinginan yang udah kita tulis.

Nah, mulai sekarang, yuk kita coba untuk menuliskan semua keinginan kita. Semua cita-cita kita. Semua impian kita ! Gak peduli walaupun kadang yang kita impikan itu muluk.

ALHAMDULILLAH. cuma kata itu yang bisa aku ucapkan saat ini :)
Semoga hari esok akan selalu lebih baik :)

Everything is possible if you believe :) 


Ketika kamu menuliskan impianmu, berarti kamu menuliskan takdirmu sendiri :)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leave your comment here :D