Hai Jay,
Saat membaca tema surat untuk
hari ini, sosok yang pertama kali terlintas di benakku adalah dirimu. Walau
kemudian ada sosok kedua, ketiga, dan seterusnya yang muncul, namun pada
akhirnya aku tetap menjatuhkan pilihan padamu. Seperti halnya pengalamanku ketika
di bangku sekolah di mana jawaban pertama pada soal pilihan ganda biasanya
selalu benar, begitu pula pertimbangan yang kugunakan ketika memilihmu sebagai
figur publik (ciee) yang ingin kukirimi surat. Aku memilih yang pertama, aku
memilihmu.
Sebenarnya ini bukan surat
pertama yang kutulis untukmu, kalau saja kamu ingat (tapi mungkin tidak), kira-kira
2 tahun lalu aku sudah pernah menulis surat untukmu dalam event yang sama.
Ketika itu kamu meninggalkan komen di kolom blog ini, dan itu menjadi sesuatu yang sangat membahagiakan bagiku. Saat kita menulis dan tulisan kita dibaca, apalagi
diberi respon, hal itu sangat menyenangkan bukan? Aku rasa kamu akan sepakat
denganku.
Oh iya, sepertinya kamu sedang
sangat sibuk sehingga tidak ikut merayakan #30HariMenulisSuratCinta tahun ini.
Jujur saja, aku menunggu surat-suratmu yang selalu membuat candu. Ya, lelaki
yang pandai menulis tidak pernah gagal membuatku kagum, dan kamu salah satunya.
Aku tidak pernah suka dengan lelaki yang biasanya merayuku dengan kata-kata
manis. Terdengar sangat basi (dan palsu) di telingaku. Mereka yang mengeluarkan rayuan
gombal saat mendekatiku sudah bisa dipastikan masuk ke dalam daftar hitam yang
tidak akan kuberi kesempatan. Iya, aku sejahat itu. Aku lebih memilih menjadi kejam daripada dituduh sebagai pemberi harapan palsu.
Tapi Jay, tulisan-tulisanmu sungguh berbeda.
Aku biasa menyebutnya dengan istilah
gombal elegan. Tulisanmu punya takaran manis yang pas, tidak berlebihan. Cukup untuk membuatku tersenyum setiap kali selesai membacanya. Cukup membuatku tersipu karena merasa surat itu ditujukan untukku. Ah, semoga saja lelaki di luar sana banyak yang mengikuti jejakmu. Semoga mereka segera sadar bahwa untuk membuat perempuan tertarik tidak perlu dihujani dengan hal-hal manis yang berlebihan.
Jay, seandainya aku boleh
mengajukan permintaan padamu, aku hanya menginginkan sepucuk surat
balasan. Tapi aku tidak memaksa. Lakukan jika kamu memang berkenan dan jika kamu memang memiliki waktu senggang ya.
Sekian surat dariku. Teruslah menulis karena ada banyak sekali yang menunggu tulisanmu, termasuk aku. Dan semoga Tuhan senantiasa melimpahkanmu bahagia setiap harinya.
Salam,
Ruru
#30HariMenulisSuratCinta #HariKe-8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Leave your comment here :D