Orion,
Semalam aku menghabiskan semangkuk besar sayur sup. Walaupun Mama berulang kali mengingatkanku untuk tidak perlu menghabiskannya kalau memang sudah kenyang, tapi aku tetap menyuap sayur itu ke mulut...sambil mengingatmu.
Jadi, begini.
Sejak aku memutuskan untuk tidak lagi makan malam, Mama rajin membuatkan sayur untukku. Tapi Mama kadang berlebihan dengan memasak sayur semangkuk besar. Selain karena Mama memang punya kebiasaan masak dalam jumlah yang banyak walaupun yang makan hanya 3 orang (dan karena ini aku sering menyindirnya, "Mama mau ada hajatan apa hari ini? Masak segini banyak,"), mungkin Mama khawatir aku kelaparan karena tidak makan malam. Atau mungkin Mama takut aku kurus. Ehehehe.
Aku sudah berulang kali mengingatkan Mama untuk tidak memasak terlalu banyak sayur. Aku sudah bilang kalau aku sudah kenyang dengan semangkuk kecil sayur. Tapi Mama tidak peduli. Sepertinya Mama punya prinsip, lebih baik lebih dari pada kurang. Aku sampai kehabisan akal mengatasi masalah ini. Hhhhh.
Mama memang tidak pernah memaksaku untuk menghabiskan sayurnya. Tapi, setiap kali aku ingin menyisakan sayuran, aku seolah mendengar suaramu.
"Di luar sana masih banyak orang yang kelaparan karena gak punya makanan, kamu di sini mau buang-buang makanan?"
Kalimat itu terus terngiang di telingaku, sampai akhirnya membuat tanganku terus menyendokkan sayur ke dalam mulut secara perlahan hingga sayur itu habis.
Makanan yang terbuang memang sesuatu yang paling kamu benci di dunia ini. Bahkan aku masih ingat kalau dulu kamu pernah uring-uringan karena harus membuang beras yang sudah terkena kencing tikus ke sungai. Kamu sangat kesal pada teman-teman kontrakanmu yang tidak menutup tempat beras dengan benar. Moodmu seharian sukses dibuat berantakan karena masalah itu.
Orion,
Mungkin kamu memang tidak sama seperti lelaki lain. Yang akan menghujaniku dengan berbagai macam perhatian, mengingatkan makan, bertanya sedang di mana, lagi apa, dan sejenisnya -yang lama-lama membuatku bosan. Tapi kamu bisa mengajariku hal (yang mungkin terlihat) kecil yang pada akhirnya berdampak besar.
Karenamu, aku tidak pernah lagi membuang-buang makanan. Karenamu, aku berupaya untuk bersyukur dalam menjalani kehidupan. Selalu.
Lantas, di mana aku bisa menemukan lagi lelaki yang bisa mengajarkanku hal-hal berharga seperti ini?
#30HariMenulisSuratCinta #HariKe-21
Dalem banget...
BalasHapus