4 Feb 2016

Kenapa? Kenapa? Kenapa Nikah?

Belakangan ini pertanyaan-pertanyaan sejenis "Mengapa seseorang memutuskan untuk menikah?" sering terngiang di telingaku. Rasanya aku ingin menanyakan satu-persatu temanku yang sudah menikah. Tentang alasan yang membuat mereka mengambil salah satu keputusan (yang menurutku) terbesar dan terberat dalam hidup.

Orion, apakah kamu sudah memikirkan rencana untuk menikah? Apakah kamu sudah punya gambaran mengenai wanita seperti apa yang akan kamu nikahi?

Aku sering membayangkan siapa wanita yang nantinya akan duduk bersamamu di pelaminan. Siapapun wanita itu, aku rasa dia pastinya seorang wanita yang luar biasa tangguh. Mengapa? Karena sepertinya untuk bisa menjadi istrimu bukanlah pekerjaan yang mudah.

Istrimu nanti harus ekstra sabar menunggumu pulang. Paling cepat sekali sebulan. Kalau sedang tidak beruntung, mungkin ia baru bisa melihat wajahmu setelah 3 sampai 4 bulan kemudian. Hubungan jarak jauh yang akan kalian jalani tentunya tidak akan mudah. Belum lagi komunikasi yang tersendat karena sinyal laut yang payah. Istrimu nanti haruslah pribadi yang benar-benar mandiri sebab kamu tidak bisa untuk selalu berada di sisinya setiap saat.

Istrimu juga harus pintar dalam segala hal. Selain karena kamu memang menyukai wanita yang cerdas, tapi istrimu juga harus pintar memikirkan cara untuk menyibukkan diri sendiri supaya tidak merasa kesepian. Karena memiliki suami yang bekerja ribuan mil jauhnya, aku rasa istrimu akan sangat bosan jika ia hanya tinggal di rumah. Sendirian pula. Istrimu harus punya pekerjaan, kegiatan, aktif dalam sebuah komunitas, atau apa saja yang bisa membantunya membunuh waktu sementara menunggumu pulang.

Kemudian, yang tidak kalah penting adalah kamu harus mencari istri yang setia. Istri yang hanya akan memberikan cintanya untukmu saja. Kamu tau sendiri kan kalau hubungan jarak jauh sangat rentan dengan godaan. Ada kalanya mereka yang mencintai kita bisa dikalahkan oleh mereka yang selalu ada.

Dari tiga poin yang telah kusebutkan di atas, ketiganya bukan syarat yang mudah bukan? Jadi, kamu harus benar-benar cermat memilih calon istri. Jangan seperti mengambil kucing dari dalam karung. Kamu tidak boleh sembarangan memilih wanita yang akan menjadi ibu dari anak-anakmu di masa depan.

Aku sendiri dulu (atau mungkin sampai saat ini?) sempat berkeinginan memiliki suami seorang arsitek. Sebab dalam imajinasiku, seorang arsitek tidak harus pergi ke kantor setiap hari. Dalam bayanganku, seorang arsitek bisa menyelesaikan pekerjaannya di rumah. Jadi, aku tidak perlu merasakan kesepian karena ditinggal suami bekerja. Iya, aku seegois itu.

Tentu saja itu imajinasiku yang hanya membayangkan pekerjaan arsitek adalah menggambar, tanpa memikirkan urusan lain seperti meeting, bertemu klien, dan printilan lainnya.

Aku menginginkan suami yang selalu ada untukku. Yang mau menyediakan telinga setiap kali aku ingin bercerita. Yang bisa menemaniku menonton film-film baru. Yang bisa kuajak diskusi dan kumintai pendapatnya terhadap tulisan atau buku-buku yang selesai kubaca. Yang mungkin tidak bisa selalu, tapi ia mau berusaha menciptakan waktu untuk bersamaku.

Menilik dari bagaimana sosok wanita yang bisa menjadi istrimu dan bagaimana sosok pria yang kuinginkan menjadi suami, sepertinya kita memang tidak ditakdirkan untuk menjalani hubungan yang lebih jauh. Kamu pun tau bahwa sejak dulu kita selalu saja bertolak belakang. Seperti yang sering kukatakan bahwa kamu dan aku ibarat kutub utara dan kutub selatan.

Orion, anggap saja aku naif atau kamu juga boleh mengatakan kalau aku terjebak di dalam kisah-kisah cinta negeri dongeng. Namun selain semua kriteria itu, aku hanya ingin menikahi pria yang kucintai, dan sayangnya pria itu adalah kamu. Tapi aku juga tidak mungkin menikah denganmu kan?

Di sisi lain, orang-orang mengatakan jangan pernah memutuskan untuk menikah saat sedang jatuh cinta. Mereka bilang, orang yang sedang jatuh cinta itu sama seperti orang mabuk. Dan orang yang memutuskan untuk menikah saat sedang jatuh cinta sama seperti orang yang memutuskan untuk mengendarai mobil saat sedang mabuk.

Penjelasan yang sangat logis dan bisa kuterima. Penjelasan yang semakin menyadarkanku bahwa aku tidak mungkin menikah denganmu.

Lalu, bagaimana dengan pertanyaanku di awal tadi? Apa yang menyebabkan seseorang akhirnya memutuskan untuk menikah? Dan bagaimana denganmu?

Orion, bisakah kamu menjawab pertanyaan-pertanyaanku?

#30HariMenulisSuratCinta #HariKe5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leave your comment here :D