15 Feb 2016

Mari Mengingat Hal-hal Buruk

Dear Orion,

Mereka masih saja menggempurku dengan seribu tanya. Salah satunya perihal apakah kamu yang memang begitu hebat hingga mampu membuatku terpikat. Terperangkap dalam jerat.

Tentu saja mereka salah mengira. Tentu saja kamu tidak sesempurna seperti yang mereka duga. Mereka tidak tau bahwa dari sekian banyak kekuranganmu, ada hal-hal yang terkadang tak mampu kutoleransi.

Pertama, kamu tidak pernah ada untukku.

Waktu adalah hal termahal untuk seseorang sepertimu. Bahkan waktu 24 jam sehari tidak cukup untukmu bisa melakukan apa-apa saja yang kamu mau. Aku tau betul itu. Dan aku mencoba mengerti walau gagal berkali-kali.

Kamu bukan seseorang yang bisa kuhubungi atau bisa kutemui kapanpun aku mau, kapanpun aku membutuhkanmu. Kamu bukan seseorang yang bisa selalu ada, terlepas dari apapun itu alasannya.

Kedua, kamu tidak cukup perhatian dan peduli.

Kamu adalah tipikal yang self centric. Aku sudah sering mengatakannya langsung padamu. Kamu bukan pribadi yang bisa memberikan perhatian, atau menunjukkan kepedulian.

Kenapa?

Entah. Mungkin karena kamu yang sudah terbiasa menerima perhatian dari wanita yang mengelilingimu. Kamu sudah terlalu penuh dengan perhatian-perhatian dari mereka, sehingga kamu melihat bahwa perhatian bukan lagi sesuatu yang perlu diberikan, bahkan pada orang yang kamu suka. Terlampau sering menerima membuatmu lupa untuk memberi. Mungkin.

Ketiga, kamu yang emosional.

Tidak banyak hal yang bisa kujelaskan dari poin terakhir ini selain kemarahanmu yang selalu membuatku takut. Yang jelas, kamu jauh sekali dari tipikal lelaki sabar.

Orion,

Terkadang kita harus mengingat hal-hal buruk yang ada pada seseorang. Terlebih jika orang tersebut adalah orang yang ingin kita tinggalkan. Orang yang sangat ingin kita lupakan.

Tapi kamu tau, kabar buruknya adalah, pikiran bukan sesuatu yang selalu bisa kita kendalikan. Rasanya jauh lebih mudah memberi instruksi pada organ tubuh yang nyata, seperti tangan dan kaki, dibandingkan meminta otak untuk tidak lagi mengingat masa lalu.

Salam,
Ruru.

#30MenulisSuratCinta #HariKe-16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leave your comment here :D