Seharusnya aku mendengar lagu Glenn yang berjudul 'Akhir Cerita Cinta' ini beberapa bulan yang lalu. Namun sayangnya aku tidak sempat, karena aku terlalu sibuk mengumpulkan kekuatan dengan bercerita pada sahabat-sahabat terdekat. Bercerita tentang apa yang kurasakan. Berharap dengan bercerita, aku bisa menjadi sedikit lega.
Tapi saat ini, ketika matahari di luar sana mungkin sedang membentuk garis vertikal dengan bumi, ketika angin menimbulkan suara gemerisik daun yang bergesekan, petikan gitar yang mengiringi lagu tersebut sedang mengalun di telingaku. Tidak ada kata terlambat, itu yang selalu kupercaya.
Inikah akhir cerita cinta yang selalu aku banggakan di depan mereka
Dulu seseorang pernah mengingatkanku, bahwa aku harus lebih berpikir panjang sebelum melakukan sesuatu. Karena apapun pilihan yang aku ambil akan mengubah jalan hidupku. Semuanya tak kan lagi sama, begitu katanya. Dan sekarang aku benar-benar merasa bahwa setiap langkah yang ada akan menuju pada akhir yang berbeda.
24 Mei 2014
22 Mei 2014
Melakukan Hal-Hal Baik
Susah ya untuk jadi orang baik?
Lebih tepatnya lagi, susah untuk melakukan hal-hal baik.
Padahal melakukan hal baik itu semudah membalikkan telapak
tangan. Mudah sekali. Sungguh.
Contohnya, membuang sampah pada tempatnya. Menyingkirkan paku
yang kita temukan di jalan. Mendengarkan orang yang sedang bicara dengan
seksama. Menanyakan kabar orang tua yang sedang jauh dari kita. Membantu teman
yang ingin melakukan surprise ulang tahun untuk sang pacar. Tersenyum saat
berpapasan dengan adik kosan yang tidak terlalu dikenal. Mengucapkan terima
kasih pada waitress yang mengantar makanan. Mengucapkan ‘hati-hati di
jalan’ kepada teman yang akan berpergian. Tidak menyetel musik terlalu
keras saat tengah malam. Dan masih banyak hal-hal baik yang sebenarnya
bisa kita lakukan dengan mudah.
Iya, saya paham kalau kata ‘mudah’ itu sifatnya relatif.
Maknanya berbeda antara orang yang satu dengan orang yang lainnya. Tapi kita
tetap bisa belajar melakukan hal-hal baik dari hal-hal kecil yang ada di
sekitar kita. Saya percaya, selama keinginan untuk berbuat baik itu ada, maka tidak
akan ada yang namanya ‘kesulitan’.
21 Mei 2014
Mari Skripsi, Ayo Ndang Rabi
"Skripsimu tentang apa?"
"Budaya konsumerisme pada novel."
"Wah, keren! Temanya kamu banget."
*cuma bisa senyum miris*
Udah lebih dari 10 orang memberi komentar yang sama. Mereka bilang saya beruntung karena mengangkat tema untuk skripsi yang tidak jauh dari 'dunia' saya dan lebih beruntungnya lagi dosen pembimbing menyetujui ide tersebut. "Kan enak kalau mengerjakan sesuatu yang kita suka." bunyi komentar lainnya yang lagi-lagi hanya bisa membuat saya menghela nafas panjang.
Novelnya sih emang 'gue banget'. Tapi teori stratifikasi sosial oleh Karl Marx, konsep Distinction yang dirumuskan oleh Bourdieu, teori Hegemoni dari Antonio Gramsci, atau Critical Discourse Analysis model Teun Van Djik itu yang nggak 'gue banget'! Bahkan saya harus menahan diri untuk tidak menjedutkan kepala ke dinding agar bisa melafalkan nama-nama ilmuwan itu dengan baik dan benar.
19 Mei 2014
Perjalanan Mencari Jejak yang Hilang
”Pulangnya agak malem gak apa-apa ya? Sekalian nunggu MU
main,” kata Raka sesaat kami selesai makan di sebuah warung sate pinggir
jalan.
“Trus kita mau ke mana?” sahutku sambil melirik jam di
pergelangan tangan yang masih menunjukkan pukul 10 malam.
Jawaban ‘muter-muter dulu aja deh’ dari Raka pada akhirnya berujung
di depan pagar kosku. Kami duduk di trotoar di bawah sinar lampu jalan, lalu aku
menyandarkan kepalaku di bahunya.
“Kita nabung yok buat backpacker-an
ke Inggris,” ucap Raka tiba-tiba.
“Kenapa kamu mau ke Inggris?” sebenarnya aku sudah bisa
menebak apa jawabannya.
“Mau ke Old Trafford, nonton MU secara langsung,” ia
tersenyum. Senyum yang membuat matanya menyipit seperti bulan sabit. Raka
memang sangat antusias kalau sudah membicarakan klub sepakbola kesayangannya
yang satu itu.
“Udah? Itu aja?” tanyaku lagi.
14 Mei 2014
KOMPAS: 8 years old
Berdirinya Kompas berawal dari obrolan beberapa orang
mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi di bawah tandon air di sebelah GKB (Gedung
Kuliah Bersama) pada tanggal 13 Mei 2006. Jadi ceritanya mereka jenuh dengan
kegiatan kuliah dan pengen naik gunung. Dari sana tercetuslah ide untuk
membentuk sebuah LSO (Lembaga Semi Otonom) di FISIP yang dulunya masih bernama
PIS (Program Ilmu Sosial) yang diberi nama KOMPAS (Komunitas Pecinta Alam). Dari
tahun ke tahun banyak perubahan yang terjadi, pengembangan lebih tepatnya,
salah satunya adalah nama KOMPAS yang kini menjadi KOMPAS Outdoor Activity and Environmental Studies. Karena kami hidup di
lingkungan FISIP, tentu saja kami harus mendedikasikan organisasi ini untuk
masyarakat, melalui proker-proker berbau Pengmas (Pengabdian Masyarakat).
11 Mei 2014
Loving Him Was Red
Aku percaya bahwa lagu tidak ubahnya
seperti lorong waktu. Bagaimana tidak, dengan lagu kita bisa kembali ke
masa lalu. Seperti halnya lagu milik Ran dengan judul Selamat Pagi
yang mengingatkanku pada hari pertama SNMPTN empat tahun
yang lalu. Lagu yang menjadi moodbooster-ku,
lagu yang kuharap dapat meredakan nervous
yang sedang kurasakan saat itu. Sebait liriknya yang berbunyi, “Dan kini kusiap
tuk jalani hari ini..” ibarat mantra untuk mensugesti diri bahwa aku akan mengerjakan soal-soal ujian dengan lancar.
Selain itu, lagu juga dapat membawa kita
mengingat lagi perasaan-perasaan tertentu. Seperti halnya lagu Jar of Heart yang dinyanyikan oleh
Christina Perri, lagu galau maksimal yang sering kudengarkan beberapa
bulan yang lalu ketika sedang patah hati. Tapi lama-lama lagu itu menjadi sedikit
f*cking sh*t karena ia seperti ‘lagu
wajib’ yang selalu diputar di kafe-kafe yang biasanya kudatangi untuk menyesap
secangkir kopi. Mood yang awalnya
baik-baik saja (karena lagi nongkrong sama teman-teman) bisa hancur seketika.
Bawaannya pengen cepet pulang supaya bisa galau bareng guling di kamar.
Dari sekian banyak penyanyi di muka
bumi, Taylor Swift adalah salah satu penyanyi favoritku. “You Belong With Me” merupakan lagu pertama yang membuatku
menyukai suara penyanyi cantik berambut pirang ini. Walaupun tidak semua
lagunya kusuka, at least aku selalu
mendengarkan lagu-lagu yang baru saja ia release.
And
in my future, Taylor Swift’s song that I’m listening now will always remind me
about him, about how I fall in love with him
7 Mei 2014
[Bukan Review] - Ted
Beberapa hari yang lalu saya nonton sebuah film berjudul
Ted. Yap, Ted alias Teddy Bear.
Btw, film ini saya tonton atas rekomendasi dari salah satu
teman yang heboh cerita betapa lucunya si Ted (boneka Teddy Bear) di film
tersebut.
Ted bercerita tentang persahabatan seorang anak manusia
bernama John dan boneka Teddy Bear yang bisa bicara. Jadi ceritanya si John ini
mendapat kado boneka Teddy Bear di malam natal. Sebenernya saya juga heran kenapa anak laki-laki dikasih kado boneka.
Namanya juga film,
Rau!
Di malam natal tersebut, John membuat sebuah harapan.
Harapan agar boneka Teddy Bear-nya dapat berbicara. Di film ini John
diceritakan sebagai anak yang sering di-bully oleh teman-temannya. Tidak ada
satupun yang mau bermain dengan John kecil. Boneka beruang yang ia beri nama
Ted adalah satu-satunya ‘teman’ yang setia menemani.
2 Mei 2014
Sometimes Shit Happens
Semalam Rachel dan Raka berdebat tentang apa yang sebenarnya
dapat menyebabkan seseorang mengalami insomnia. Aku membiarkan mereka berdua
beradu pendapat. Sesekali aku ikut tertawa mendengar celetukan-celetukan konyol
yang keluar dari bibir keduanya. Tapi aku lebih banyak memilih diam sambil memutar-mutar gelas
kosong di atas meja.
Insomniaku malam ini dipersembahkan oleh….aku pun tidak tau.
Hanya saja otakku seperti tidak bisa berhenti memikirkan ini dan itu. Sesekali
aku meraih ponsel yang tergeletak di atas bantal, membalas pesan dari dia yang
di sana mungkin juga sedang tidak bisa memejamkan mata.
Aku menatap langit-langit kamar dengan pandangan kosong. Apa yang sebenarnya kupikirkan?!
Damn! Aku tidak bisa berhenti mengumpat.
Tiba-tiba air mataku menetes. Mulanya hanya jatuh satu
persatu. Namun lama-lama semakin deras. Aku menangis tanpa suara.
Langganan:
Postingan (Atom)