17 Mar 2014

Selamat Ulang Tahun Angkatan 5 (Part 1)


March 17th is a memorable day for me. Bahkan sampai saat ini, setelah tiga tahun berlalu, aku masih mengingat masa-masa ketika (kita) menjalani diklatsar satu dulu.

Terlahir sebagai angkatan lima di Kompas adalah suatu hal yang selalu kusyukuri sampai saat ini. Ada banyak alasan yang membuatku tidak pernah menyesal mengenal mereka, menjadi bagian dari mereka, melewati masa kuliah dari semester 2 sampai semester 5 bersama mereka.

Mungkin salah satu alasannya adalah karena setiap bersama mereka, waktu tidak lagi berjalan, melainkan seperti terbang. Setiap harinya tidak terasa membosankan. Selalu ada kejadian konyol yang menjadi cerita tak terlupakan. Bersama mereka rasanya tiada hari tanpa canda dan tawa.

17 maret tahun lalu, ada sedikit tulisan tentang ulang tahun kami yang juga aku post di sini. Tahun lalu kami sempat mengadakan perayaan kecil-kecilan. Tapi untuk tahun ini sepertinya tidak ada perayaan apa-apa. Hanya akan ada sedikit catatan dariku tentang mereka.

Profil singkat tentang sebelas orang teman-teman angkatan V diurutkan dari NIA (Nomor Induk Anggota). Let’s check it out.

05.01 Admi Diandoko

Biasa dipanggil Koko atau kacang. Yang biasanya manggil kacang sih Rizal (lalu diikuti oleh teman-teman lainnya). Tapi tenang, aku gak akan menceritakan latar belakang munculnya nickname “Kacang” itu. Ini cukup jadi rahasia umum buat anak-anak Kompas aja :D

Dulu waktu kita jadi pengurus, Koko punya kebiasaan buruk yaitu memainkan stick drum tidak pada tempatnya. Serius, suara dia mainin stick drum itu berisik. Rasanya pengen aku patahin itu stick. Aku pernah nyoba sembunyiin stick drum-nya. Alhasil dia….ngamuk.

Koko punya sepeda motor CS1 yang dia kasih nama Tweety. Dulu si Tweety ini warnanya biru. Sekarang Tweety udah diubah jadi warna hijau dan banyak lampu-lampunya kalau malam. Entah itu sepeda motor atau odong-odong. Koko kayaknya sayang banget sama Si Tweety. Sekali-sekali mungkin seru kalau ngempesin ban-nya Tweety :D

Cowok yang ngaku-ngaku berasal dari Bekasi tapi sering pulang ke Jember ini punya kalimat yang ciri khas dia banget. Kalimat itu adalah: Suka-suka gua! Idup-idup gua!

Dia kalau ngomong selalu pake Lo-Gua. Cocok banget emang sama dia yang kadang gua-tel dan gua-plek.

Tapi Koko ini baek loh. Waktu Diklat dia setia nungguin teman-teman yang di belakang. Selain itu, dia bawain carrier salah satu teman (cewek) yang gak kuat bawa carrier. Jadi, dia gendong carrier depan belakang, sambil lari pula. Akhirnya malam harinya dia tepar dan matanya berkunang-kunang.

Selain itu, waktu diklat, Koko juga mempersembahkan sebuah tarian bernama “Go Curut!”. Setiap kali stress, video tarian Go Curut oleh Koko selalu berhasil bikin aku ketawa. Aku masih gak habis pikir aja dia bisa menciptakan gerakan seajaib itu.

05.02 Agung Ismail

Agung mengaku bahwa dirinya adalah titisan Einstein. Dia suka berfilosofi. Kadang filosofinya itu bijak, tapi kadang bikin ngakak. Dia juga gamers sejati. Sampai-sampai dia pernah ketiduran waktu lagi main PS. Saking ngantuknya karena dia main PS udah lebih dari 24 jam.

Mempunyai pemikiran-pemikiran yang berbeda dengan kebanyakan orang, menurutku sebenarnya Agung ini pinter. Dulu waktu kita masih jadi pengurus, Agung selalu bagian yang menghitung-hitung masalah dana. Dia selalu bisa ngepres biaya pengeluaran seminim mungkin. Dia juga biasa jadi sie acara. Gak cuma itu, jadi sie konsumsi pun dia bisa. Cuci piring tengah tengah malam atau subuh-subuh udah pernah dia kerjakan semua. Pokoknya Agung ini multitalented.

Waktu kita pendakian ke merbabu, aku satu tenda sama Agung. Setelah hampir satu jam, akhirnya tenda bisa berdiri. Angin yang berhembus sangat kencang mempersulit kami. Mau masak di luar pun gak bisa karena anginnya bener-bener gak woles.

Karena sudah sangat kedinginan, aku memutuskan untuk langsung masuk sleeping bag, langsung tidur. Aku gak mau makan. Gak napsu makan lebih tepatnya. Trus si Agung bilang gini, “Makan ya Rau? Aku bikinin mie ya? Kamu tidur dulu nanti tak bangunin,”. Aku cuma menjawab Agung dengan gumaman yang aku sendiri juga lupa.

Beberapa menit kemudian, Agung bangunin aku. Dia beneran bikinin mie, nyuruh aku makan dulu sebelum tidur. Aaaaaa aku terharu :’)

Oke stop, ini lebay.

Tapi selama berteman sama Agung, dia memang baik kok. Kecuali kalau penyakit malesnya udah kumat. Gak cuma itu, aku juga suka jantungan kalau digonceng Agung. Beberapa waktu yang lalu, sepulang dari Blitar kita hampir nabrak mobil gara-gara Agung ngelamun.

Jadi kalau digonceng, aku kebiasaan pegangan tasnya Agung. Semakin Agung ngebut, semakin kencang aku megang tasnya. Trus dia pasti bilang gini, “Rau rau tasku jangan ditarik,”

Oh iya, Agung juga punya motto hidup: Mandi hanya untuk mereka yang merasa kotor. Iya, Agung selalu merasa bersih, makanya dia males mandi :D

05.03 Ahmad Fauzi

Jadi sebelumnya aku mau cerita dulu.

Waktu Diklat, gak tau gimana ceritanya, tiba-tiba aku digojlokin sama Fauzi. Serius, sampai sekarang aku juga gak tau kenapa. Yang aku tau, aku dengar pertama kali gosip ini dari Rizal. Gosip apapun yang lewat mulut Rizal selalu booming. Jadilah sejak diklat sampai sekarang, aku dan Fauzi selalu jadi bahan bully-an anak-anak. Selalu di-cie-cie-in.

Alhasil, karena digojlokin terus, aku sama Fauzi gak pernah ngobrol. Ya kali gimana bisa ngobrol, kita berdiri jarak 10 meter aja udah di-cie-cie-in. Terus parahnya lagi, aku dulu pernah disidang di hadapan semua anggota gara-gara masalah ini. Njiir, malunyaa.

Setahun jadi calon anggota, setahun jadi pengurus, setahun jadi Badan Pertimbangan, aku sama Fauzi tetep gak pernah ngobrol. Lebih tepatnya gak pernah ngobrol di depan anak-anak.

(KALIAN YANG BACA INI PASTI SEKARANG LAGI KETAWA)

But to be honest, aku sama Fauzi gak ada apa-apa. Gosip yang selama bertahun-tahun tak pernah padam itu bener-bener gak ada. Kita juga gak musuhan. Jadi, kalau keliatannya gak pernah ngobrol, itu cuma karena di depan anak-anak aja. Males di-cie-cie-in.

Kadang aku juga kesel sama Fauzi-nya. Dia pasrah aja kalau di-bully anak-anak. Dia juga pasrah hp-nya dibajak. Kenapa hp-nya gak dikunci? Dan kenapa itu yang tangannya suka iseng bajak (baca: Reno dan Rizal) gak tobat-tobat?

Aku juga heran kenapa yang nggojlokin gak bosen-bosen. Kenapa gosip ini terus beredar ke junior-junior di Kompas setiap tahunnya yang selalu menanyakan hal yang sama padaku, “Mbak kenapa sih mbak kok digojloki sama mas Fauzi?”

05.04 Akhmad Tommy Prayogo

Tommy adalah mantannya Ayu. Atau Ira? Hahaha

Bukan, Tommy bukan mantannya Ayu. Cuma karena mereka dulu kemana-mana bareng, keliatannya emang kayak orang pacaran. Kalau sama Ira, mereka dulu cinlok waktu diklat, waktu Tommy nyuapin Ira makan. Fiwiiiiitt :D

Tommy ini punya penyakit. Penyakit yang menempel di kuku kaki alias cantengan. Gak mbois emang penyakitnya.

Jadi waktu kita diklasar 2, jalan kaki dari Malang sampai Batu, kakinya Tommy cantengan. Dia sampai lepas sepatu (atau ganti pakai sandal ya?). Dan itu juga bukan pertama kalinya Tommy cantengan. Aku pun heran, kenapa dia sering banget cantengan? Entahlah, cuma Tommy dan Tuhan yang tau. Itulah sebabnya Tommy sering diejekin “cantengan” sama anak-anak.

Ohya, dulu dia sempat juga dipanggil “Tomcat”

05.05 Andi Achmad Rizal

Yeah, inilah Mr. Toa Mesjid. Cerita atau gosip apapun yang keluar dari mulutnya Rizal, pasti booming. Orang sekampung pasti tau. Dia sangat pintar bercerita dengan bumbu tambahan disana sini. Gak jarang ceritanya itu hasil karangan sendiri alias mengada-ada.

Rizal juga pernah tanpa sepengetahuanku, membongkar isi laptop, dan dia melihat video yang tidak seharusnya dia lihat. Shit, nontonnya juga rame-rame sama teman-teman yang lain.

Trus sekarang kalau lagi kurang kerjaan, dia bilang gini, “Da, ayok ndelok video awakmu nge-dance maneh,”. Aibku jaman waktu masih alay akhirnya tersebar. Fakdeh ya.

Sampai sekarang, aku sangat menyesal kenapa waktu itu bisa-bisanya ninggalin laptop di tangan Rizal.

05.06 Ardian Beny

Beny adalah ketua umum waktu angkatan lima menjadi pengurus. Sebagai ketum, dia sangat rajin nelponin anak buahnya yang suka ngaret kalau rapat.

Heee nandi?? Rapaaaaaat

Waktu Diklat, Beny pernah dengan tega menyuruh salah satu anggota kelompoknya, sebut saja Bunga, untuk pulang. Si Bunga ini, keliatannya memang underpressure. Dia gak jawab apa-apa waktu aku ajak ngobrol, waktu kita masih ngecamp di Sumber. Mungkin dia tertekan oleh teman-teman sekelompoknya :p

Puncaknya adalah Beny menyuruh si Bunga pulang. Kejam sekali, Bung.

Akhirnya waktu di Cemoro Kandang, Beny yang merupakan ketua kelompok, harus mempertanggung jawabkan perbuatannya karena sempat menyuruh Bunga pulang.

Kelompok yang dipimpin Beny waktu diklat memang meninggalkan kenangan yang begitu mendalam. Sebuah kalimat yang sempat dilontarkan oleh Bunga waktu ia terperosok ke jurang, yang sampai saat ini masih berhasil membuat kami tertawa.

“Helloooo…..Muke gileeee….!!”

Satu kenyataan yang gak bisa diingkari oleh Beny sampai kapanpun adalah bahwa dia pernah satu tenda sama Bunga. Dia pernah tidur sama Bunga. Titik.

***

Sehubungan dengan aku yang tidak menyukai postingan yang terlalu panjang, maka aku putuskan kalau catatan ini akan dipisah menjadi dua bagian. Masih ada lima orang lagi yang belum dimuat profil singkat (atau aibnya) di sini. To be continued tomorrow ya :D

Sebagai penutup, aku akan menampilkan beberapa foto waktu Diklatsar angkatan lima 3 tahun silam.

Periksa perlengkapan setelah terlebih dahulu dijemur karena nunggu salah satu teman yang datangnya telat gara-gara masih jahit celana yang bolong *tepok jidat*
Pressing di udara dingin. Jadi, push up dulu biar anget :D
Di tengah hutan tetep narsis \m/
Malam hari mendengarkan wejangan dari kakak-kakak senior
Membaca peta di tengah padang ilalang :3
Membelah kabut menuju puncak gunung Buthak

Siap berangkat ke Cemoro Kandang untuk bersenang-senang \m/

2 komentar:

  1. Wah, seru yaa ceritanya. Ak penasaran banget sama Koko atau Kacang, orangnya lucu ya. :D

    BalasHapus
  2. miss the old times~ hahahahaha...... let`s bring back the old memory with small gathering lol

    BalasHapus

Leave your comment here :D