March 17th is a memorable day for me. Bahkan sampai saat
ini, setelah tiga tahun berlalu, aku masih mengingat masa-masa ketika (kita)
menjalani diklatsar satu dulu.
Terlahir sebagai angkatan lima di Kompas adalah suatu hal
yang selalu kusyukuri sampai saat ini. Ada banyak alasan yang membuatku tidak
pernah menyesal mengenal mereka, menjadi bagian dari mereka, melewati masa
kuliah dari semester 2 sampai semester 5 bersama mereka.
Mungkin salah satu alasannya adalah karena setiap bersama
mereka, waktu tidak lagi berjalan, melainkan seperti terbang. Setiap harinya
tidak terasa membosankan. Selalu ada kejadian konyol yang menjadi cerita tak
terlupakan. Bersama mereka rasanya tiada hari tanpa canda dan tawa.
17 maret tahun lalu, ada sedikit tulisan tentang ulang tahun
kami yang juga aku post di sini.
Tahun lalu kami sempat mengadakan perayaan kecil-kecilan. Tapi untuk tahun ini
sepertinya tidak ada perayaan apa-apa. Hanya akan ada sedikit catatan dariku
tentang mereka.
Profil singkat tentang sebelas orang teman-teman angkatan V
diurutkan dari NIA (Nomor Induk Anggota). Let’s
check it out.
05.01 Admi Diandoko
Biasa dipanggil Koko atau kacang. Yang biasanya manggil
kacang sih Rizal (lalu diikuti oleh teman-teman lainnya). Tapi tenang, aku
gak akan menceritakan latar belakang munculnya nickname “Kacang” itu. Ini cukup jadi rahasia umum buat anak-anak
Kompas aja :D
Dulu waktu kita jadi pengurus, Koko punya kebiasaan buruk yaitu
memainkan stick drum tidak pada
tempatnya. Serius, suara dia mainin stick
drum itu berisik. Rasanya pengen aku patahin itu stick. Aku pernah nyoba sembunyiin stick drum-nya. Alhasil dia….ngamuk.
Koko punya sepeda motor CS1 yang dia kasih nama Tweety. Dulu
si Tweety ini warnanya biru. Sekarang Tweety udah diubah jadi warna hijau dan
banyak lampu-lampunya kalau malam. Entah itu sepeda motor atau odong-odong.
Koko kayaknya sayang banget sama Si Tweety. Sekali-sekali mungkin seru kalau
ngempesin ban-nya Tweety :D
Cowok yang ngaku-ngaku berasal dari Bekasi tapi sering
pulang ke Jember ini punya kalimat yang ciri khas dia banget. Kalimat itu
adalah: Suka-suka gua! Idup-idup gua!
Dia kalau ngomong selalu pake Lo-Gua. Cocok banget emang
sama dia yang kadang gua-tel dan gua-plek.
Tapi Koko ini baek loh. Waktu Diklat dia setia nungguin
teman-teman yang di belakang. Selain itu, dia bawain carrier salah satu teman (cewek) yang gak kuat bawa carrier. Jadi, dia gendong carrier depan belakang, sambil lari
pula. Akhirnya malam harinya dia tepar dan matanya berkunang-kunang.
Selain itu, waktu diklat, Koko juga mempersembahkan sebuah
tarian bernama “Go Curut!”. Setiap
kali stress, video tarian Go Curut oleh Koko selalu berhasil bikin aku ketawa.
Aku masih gak habis pikir aja dia bisa menciptakan gerakan seajaib itu.
05.02 Agung Ismail
Agung mengaku bahwa dirinya adalah titisan Einstein. Dia
suka berfilosofi. Kadang filosofinya itu bijak, tapi kadang bikin ngakak. Dia
juga gamers sejati. Sampai-sampai dia
pernah ketiduran waktu lagi main PS. Saking ngantuknya karena dia main PS udah
lebih dari 24 jam.
Mempunyai pemikiran-pemikiran yang berbeda dengan kebanyakan
orang, menurutku sebenarnya Agung ini pinter. Dulu waktu kita masih jadi
pengurus, Agung selalu bagian yang menghitung-hitung masalah dana. Dia selalu
bisa ngepres biaya pengeluaran seminim
mungkin. Dia juga biasa jadi sie acara. Gak cuma itu, jadi sie konsumsi pun dia
bisa. Cuci piring tengah tengah malam atau subuh-subuh udah pernah dia kerjakan
semua. Pokoknya Agung ini multitalented.
Waktu kita pendakian ke merbabu, aku satu tenda sama Agung.
Setelah hampir satu jam, akhirnya tenda bisa berdiri. Angin yang berhembus
sangat kencang mempersulit kami. Mau masak di luar pun gak bisa karena anginnya
bener-bener gak woles.
Karena sudah sangat kedinginan, aku memutuskan untuk
langsung masuk sleeping bag, langsung
tidur. Aku gak mau makan. Gak napsu makan lebih tepatnya. Trus si Agung bilang
gini, “Makan ya Rau? Aku bikinin mie ya? Kamu tidur dulu nanti tak bangunin,”.
Aku cuma menjawab Agung dengan gumaman yang aku sendiri juga lupa.
Beberapa menit kemudian, Agung bangunin aku. Dia beneran
bikinin mie, nyuruh aku makan dulu sebelum tidur. Aaaaaa aku terharu :’)
Oke stop, ini lebay.
Tapi selama berteman sama Agung, dia memang baik kok.
Kecuali kalau penyakit malesnya udah kumat. Gak cuma itu, aku juga suka
jantungan kalau digonceng Agung. Beberapa waktu yang lalu, sepulang dari Blitar
kita hampir nabrak mobil gara-gara Agung ngelamun.
Jadi kalau digonceng, aku kebiasaan pegangan tasnya Agung.
Semakin Agung ngebut, semakin kencang aku megang tasnya. Trus dia pasti bilang
gini, “Rau rau tasku jangan ditarik,”
Oh iya, Agung juga punya motto hidup: Mandi hanya untuk
mereka yang merasa kotor. Iya, Agung selalu merasa bersih, makanya dia males
mandi :D
05.03 Ahmad Fauzi
Jadi sebelumnya aku mau cerita dulu.
Waktu Diklat, gak tau gimana ceritanya, tiba-tiba aku
digojlokin sama Fauzi. Serius, sampai sekarang aku juga gak tau kenapa. Yang
aku tau, aku dengar pertama kali gosip ini dari Rizal. Gosip apapun yang lewat
mulut Rizal selalu booming. Jadilah
sejak diklat sampai sekarang, aku dan Fauzi selalu jadi bahan bully-an anak-anak. Selalu
di-cie-cie-in.
Alhasil, karena digojlokin terus, aku sama Fauzi gak pernah
ngobrol. Ya kali gimana bisa ngobrol, kita berdiri jarak 10 meter aja udah
di-cie-cie-in. Terus parahnya lagi, aku dulu pernah disidang di hadapan semua
anggota gara-gara masalah ini. Njiir, malunyaa.
Setahun jadi calon anggota, setahun jadi pengurus, setahun
jadi Badan Pertimbangan, aku sama Fauzi tetep gak pernah ngobrol. Lebih
tepatnya gak pernah ngobrol di depan anak-anak.
(KALIAN YANG BACA INI PASTI SEKARANG LAGI KETAWA)
But to be honest, aku sama Fauzi gak ada
apa-apa. Gosip yang selama bertahun-tahun tak pernah padam itu bener-bener gak
ada. Kita juga gak musuhan. Jadi, kalau keliatannya gak pernah ngobrol, itu
cuma karena di depan anak-anak aja. Males di-cie-cie-in.
Kadang aku juga kesel sama Fauzi-nya. Dia pasrah aja kalau
di-bully anak-anak. Dia juga pasrah hp-nya
dibajak. Kenapa hp-nya gak dikunci? Dan kenapa itu yang tangannya suka iseng
bajak (baca: Reno dan Rizal) gak tobat-tobat?
Aku juga heran kenapa yang nggojlokin gak bosen-bosen.
Kenapa gosip ini terus beredar ke junior-junior di Kompas setiap tahunnya yang selalu
menanyakan hal yang sama padaku, “Mbak kenapa sih mbak kok digojloki sama mas
Fauzi?”
05.04 Akhmad Tommy
Prayogo
Tommy adalah mantannya Ayu. Atau Ira? Hahaha
Bukan, Tommy bukan mantannya Ayu. Cuma karena mereka dulu
kemana-mana bareng, keliatannya emang kayak orang pacaran. Kalau sama Ira,
mereka dulu cinlok waktu diklat, waktu Tommy nyuapin Ira makan. Fiwiiiiitt :D
Tommy ini punya penyakit. Penyakit yang menempel di kuku
kaki alias cantengan. Gak mbois emang
penyakitnya.
Jadi waktu kita diklasar 2, jalan kaki dari Malang sampai
Batu, kakinya Tommy cantengan. Dia sampai lepas sepatu (atau ganti pakai sandal
ya?). Dan itu juga bukan pertama kalinya Tommy cantengan. Aku pun heran, kenapa
dia sering banget cantengan? Entahlah, cuma Tommy dan Tuhan yang tau. Itulah
sebabnya Tommy sering diejekin “cantengan” sama anak-anak.
Ohya, dulu dia sempat juga dipanggil “Tomcat”
05.05 Andi Achmad
Rizal
Yeah, inilah Mr. Toa Mesjid. Cerita atau gosip apapun yang keluar dari mulutnya Rizal, pasti booming. Orang sekampung pasti tau. Dia
sangat pintar bercerita dengan bumbu tambahan disana sini. Gak jarang ceritanya itu
hasil karangan sendiri alias mengada-ada.
Rizal juga pernah tanpa sepengetahuanku, membongkar isi
laptop, dan dia melihat video yang tidak seharusnya dia lihat. Shit, nontonnya juga rame-rame sama
teman-teman yang lain.
Trus sekarang kalau lagi kurang kerjaan, dia bilang gini, “Da, ayok ndelok video awakmu nge-dance maneh,”. Aibku jaman waktu masih alay akhirnya tersebar. Fakdeh ya.
Trus sekarang kalau lagi kurang kerjaan, dia bilang gini, “Da, ayok ndelok video awakmu nge-dance maneh,”. Aibku jaman waktu masih alay akhirnya tersebar. Fakdeh ya.
Sampai sekarang, aku sangat menyesal kenapa waktu itu
bisa-bisanya ninggalin laptop di tangan Rizal.
05.06 Ardian Beny
Beny adalah ketua umum waktu angkatan lima menjadi pengurus.
Sebagai ketum, dia sangat rajin nelponin anak buahnya yang suka ngaret kalau rapat.
“Heee nandi??
Rapaaaaaat”
Waktu Diklat, Beny pernah dengan tega menyuruh salah satu
anggota kelompoknya, sebut saja Bunga, untuk pulang. Si Bunga ini, keliatannya
memang underpressure. Dia gak jawab apa-apa
waktu aku ajak ngobrol, waktu kita masih ngecamp
di Sumber. Mungkin dia tertekan oleh teman-teman sekelompoknya :p
Puncaknya adalah Beny menyuruh si Bunga pulang. Kejam
sekali, Bung.
Akhirnya waktu di Cemoro Kandang, Beny yang merupakan ketua
kelompok, harus mempertanggung jawabkan perbuatannya karena sempat menyuruh Bunga
pulang.
Kelompok yang dipimpin Beny waktu diklat memang meninggalkan
kenangan yang begitu mendalam. Sebuah kalimat yang sempat dilontarkan oleh Bunga
waktu ia terperosok ke jurang, yang sampai saat ini masih berhasil membuat kami
tertawa.
“Helloooo…..Muke
gileeee….!!”
Satu kenyataan yang gak bisa diingkari oleh Beny sampai
kapanpun adalah bahwa dia pernah satu tenda sama Bunga. Dia pernah
tidur sama Bunga. Titik.
***
Sehubungan dengan aku yang tidak menyukai postingan yang
terlalu panjang, maka aku putuskan kalau catatan ini akan dipisah menjadi dua
bagian. Masih ada lima orang lagi yang belum dimuat profil singkat (atau
aibnya) di sini. To be continued tomorrow
ya :D
Sebagai penutup, aku akan menampilkan beberapa foto waktu
Diklatsar angkatan lima 3 tahun silam.
Periksa perlengkapan setelah terlebih dahulu dijemur karena nunggu salah satu teman yang datangnya telat gara-gara masih jahit celana yang bolong *tepok jidat* |
Pressing di udara dingin. Jadi, push up dulu biar anget :D |
Malam hari mendengarkan wejangan dari kakak-kakak senior |
Membaca peta di tengah padang ilalang :3 |
Siap berangkat ke Cemoro Kandang untuk bersenang-senang \m/ |
Wah, seru yaa ceritanya. Ak penasaran banget sama Koko atau Kacang, orangnya lucu ya. :D
BalasHapusmiss the old times~ hahahahaha...... let`s bring back the old memory with small gathering lol
BalasHapus