31 Jan 2013

Surat Cinta ke-4


Dear you,

Dulu aku berpikir bahwa tidak butuh alasan ketika kita menyukai seseorang.
Semuanya terjadi begitu saja.

Satu-satunya alasan yang bisa ku jabarkan mengapa aku menyukaimu adalah,
Karena kamu adalah kamu.
Kalau saja bukan kamu, mungkin aku tidak akan suka.
Iya, se-simple itu

Tapi tetap saja aku penasaran.
Karena di sisi lain entah kenapa aku percaya alasan itu pasti ada.

Alasan yang mungkin terselip, tidak disadari, ataupun terlupakan.
Aku mencari jawabannya dari waktu ke waktu.

….

Kemarin, saat aku berincang-bincang dengan seseorang dari masa lalu, aku menemukan sesuatu. Aku merasakan hal yang berbeda. Antara kamu dan dia.

Dulu, dia selalu mengaturku. Aku harus seperti ini, aku harus seperti itu. Aku harus selalu menjadi seperti apa yang dia inginkan. Bertopeng, penuh kepalsuan.

Hingga akhirnya aku benar-benar lelah dan memilih berpisah, karena aku ingin bebas.

Dan setelah sekian lama, ternyata dia masih belum berubah. Bahkan dia masih berani untuk mengatur dan memaksaku melakukan apa yang dia mau.

Berbeda setelah aku denganmu.
Kamu tidak pernah menuntut apa-apa.
Bersamamu, aku bisa menjadi diri sendiri.

Apalagi yang menyenangkan dari hidup ini selain kejujuran yang keluar dari hati?
Kejujuran untuk mengekspresikan segala sesuatunya dengan tulus.

Kini, aku seperti benar-benar memijakkan kaki di bumi.
Tidak lagi seperti dulu, hidup dalam ilusi dan dunia mimpi.
Seolah aku tidak pernah berhadapan dengan realita.

Dan kamu, berhasil membuatku membuka mata.

Terima kasih atas kebebasan dalam penjagaan yang kamu berikan :”

Love,
R

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leave your comment here :D