Ini hanya
sebuah cerita.
Tentang laki-laki
yang menyukai seorang perempuan. Dia sangat menyukai perempuan itu. Tapi
sayangnya si perempuan menyukai laki-laki lain.
Dia tau,
bahwa saingannya sangat berat. Seorang idola. Idola yang bahkan digilai oleh
seluruh wanita di dunia.
Dia tidak
pernah punya mimpi untuk menjadi seorang idola. Dia tidak pernah menginginkan
popularitas, apalagi harta. Dia tidak pernah menginginkan itu semua, sebelum
jatuh cinta pada perempuan ini.
Sakit hati karena
menjadi yang ‘tidak terpilih’, dia mengubah jalan hidupnya seketika. Dia ingin
mengalahkan laki-laki yang diidolakan si perempuan.
Dia hanya ingin membuktikan, bahwa dia bisa menang, dia bisa menjadi lebih baik, dia bisa dibanggakan.
Dia hanya ingin membuktikan, bahwa dia bisa menang, dia bisa menjadi lebih baik, dia bisa dibanggakan.
Ternyata
cerita-cerita itu juga ada dalam realita. Seperti cerita kita bukan? Tentang aku,
kamu, dan dia. Apa kamu masih mengingatnya? Satu hal yang pasti adalah bahwa
aku tidak akan pernah lupa.
Beberapa
tahun lalu, tepatnya ketika kamu akhirnya memilih dia, saat itulah aku merasa
bahwa aku benar-benar harus bangkit. Aku harus lebih baik dari dia. Aku harus
lebih unggul darinya, dalam segala hal. Tidak hanya itu, aku juga bertekad
untuk bisa melakukan sesuatu yang sampai kapanpun tidak pernah bisa dia
lakukan. Competition is my blood, itu
yang terus ku tanamkan pada diriku.
Saat ini
semuanya terbukti. Aku berhasil mengalahkannya. Aku lebih unggul darinya dalam
segala hal. Aku bisa melakukan banyak hal yang tidak akan pernah bisa dia
lakukan. Aku bisa terbang bebas sesukaku. Sedangkan dia? Bahkan untuk sekedar
mengangkat sayapnya pun dia tidak mampu. Menyedihkan.
Aku semakin
tersenyum senang karena saat ini kamu berbalik mengejarku. Tidakkah kamu sadari
betapa hinanya dirimu? Ups, maaf jika kalimatku terlalu kasar. Aku hanya
mengungkapkan apa yang aku pikirkan.
Pada
akhirnya kamu hanya harus tau bagimana rasanya diabaikan. Bagaimana rasanya
menjadi yang tidak terpilih. Bagaimana rasanya kalah. Bagaimana rasanya
dibuang..
Ini bukan balas
dendam.
Aku hanya
ingin mengingatkan,
Setiap
manusia pasti memilik satu penyesalan terbesar dalam hidupnya.
Dan dalam
hidupmu, tidak memilihku pada masa lalu adalah penyesalan yang tidak akan
pernah bisa kamu lupakan. Dan bagiku, tidak terpilih olehmu adalah hal yang sangat
ku syukuri sampai saat ini.
...
Dan di masa depan, aku pikir harusnya kita hanya mencari orang-orang yang tulus. Supaya kita bisa hidup dengan kebahagiaan, tanpa penyesalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Leave your comment here :D