Triasmara, ketika cinta harus
segitiga.
Tagline-nya
lah yang membuat saya jatuh cinta, hingga akhirnya memilih novel ini diantara
sekian banyak judul novel yang bikin bingung.
Iya, jaman
sekarang kalo mau beli nover harus rajin nyari review dari orang-orang yang
(paling tidak) udah pernah baca. Ini buat meminimalisir kekecewaan. Jangan
sampe udah beli mahal-mahal dan ternyata ceritanya gak bagus.
Milih novel aja bingung, apalagi milih pacar.
Milih novel aja bingung, apalagi milih pacar.
*fokus Rau, fokus...*
Lolita
Lavietha yang akrab dipanggil Loli ini juga salah satu penulis di buku “Rasa
Cinta”. Rasa Cinta adalah sejenis buku yang terdiri dari kumpulan cerita
cinta, yang menggunakan berbagai macam jenis makanan sebagai benang merah, yang kemudian dikaitkan dengan cerita cinta.
Di Rasa Cinta, Loli menulis beberapa cerita, salah satunya berjudul “Silly Sissy”. Inilah pertama kalinya saya membaca tulisan Loli yang sweet dan cewek banget.
Di Rasa Cinta, Loli menulis beberapa cerita, salah satunya berjudul “Silly Sissy”. Inilah pertama kalinya saya membaca tulisan Loli yang sweet dan cewek banget.
Awalnya
emang agak ragu buat milih Triasmara. Karena latar ceritanya adalah SMA. Yap,
saya udah gak begitu suka cerita anak SMA. Tapi, setelah saya pikir-pikir lagi,
apa salahnya flashback sesaat ke masa putih abu-abu itu? Apa salahnya
mentertawakan hal-hal konyol yang terjadi pada waktu itu? Gak ada salahnya
untuk rehat sejenak, menoleh ke belakang, melihat lagi apa saja yang telah
terlewati.
gambar diambil disini. terima kasih. |
Triasmara
bercerita tentang cinta segitiga seorang siswi SMA bernama Loli. Hati Loli yang
terbagi pada Oliver, Roody, dan Reno. 3 pria yang punya kelebihan dan
kekurangan masing-masing. 3 pria yang membawa cerita dan warna yang berbeda. 3
pria yang membuat kehidupan SMA Loli tidak sesimple seragam putih abu-abu yang
dipakainya setiap hari. 3 pria yang memberi tawa dan luka dalam waktu yang
sama.
Loli yang
akhirnya sadar bahwa dia adalah orang ketiga dalam hubungan Oliver dan Angel.
Loli yang hatinya bercabang pada Reno ketika dia masih bersama Roody. Loli yang
tidak lagi tau pada siapa akan menyandarkan hati, siapa yang dipilihnya untuk
belajar percaya lagi, dan siapa yang paling pantas untuk dicintai.
…
Cerita yang
ada di Triasmara ini sebenernya simple. Intinya tentang perasaan yang mudah
berubah dan kesetiaan yang diuji. Loli berhasil mengemas cerita dengan sangat
baik. Selain dibumbui dengan humor yang ‘ngena’, banyak sentilan-sentilan yang
disajikan begitu rapi, tenang, dan tepat sasaran. Seperti paragraf atau kalimat
dibawah ini.
“Terus, sapaan sms dia pun udah naik level,
dari gue-elo jadi aku-kamu. Terkadang buat cewek, hal itu menjadi sebuah
harapan. Kalau sesuai perhitungan gue, kata ‘jadian’ rasanya udah tinggal
beberapa koprol ke depan.”
“Gini, Lol. Lo tau kan konsekunsi mengucapkan
selamat tinggal? Lo terlepas dari rasa sakit tapi ketemu rasa sakit baru. Jadi
totalnya ada dua rasa sakit.”
2 paragraf
diatas membuat saya ‘manggut-manggut’ ketika membacanya. Tanda pembenaran atas
pernyataan-pernyataan tersebut.
Baca
Triasamara rasanya kayak ‘ditampar’ bolak balik. Tamparan yang seolah ingin
menyadarkan kita (yang pernah atau lagi dilema karena cinta segitiga) supaya
sadar dan bangkit dari kebodohan. Curcol. HAHAHAHA
Nuansa SMA
di Triasmara tergambar dengan baik. Mulai dari cara PDKT standart anak SMA,
duduk-duduk di depan kelas bagi mereka yang punya pasangan, hingga duduk
berpasangan dengan kakak kelas waktu ujian semester.
Semuanya
pernah saya rasakan waktu SMA dulu. Terutama yang bagian terakhir, duduk sama
kakak kelas waktu ujian semester. Dan bagi mereka yang beruntung, bisa sekelas
ama gebetan, syukur-syukur juga bisa sebangku.
Tidak
berbeda dengan teenlit-teenlit pada umumnya, Triasmara masih menggambarkan
sosok anak laki-laki yang digandrungi dan diidolakan. Oliver si anak basket yang
semakin membuat cewek-cewek penasaran dengan sifatnya yang pendiam dan cool. Roody sang vokalis sekaligus
gitaris band yang ia rintis bersama teman-temannya. Dan Reno si jenius
berkacamata yang selalu mencapai nilai sempurna pada semua mata perlajaran di
sekolah. Ketiganya terlalu sempurna menurut saya.
Cara
perkenalan Loli dengan Oliver, Roody, dan Reno juga klasik. Standar perkenalan
yang sering terjadi di kalangan anak SMA. Cinlok dengan Oliver karena duduk sebangku
waktu ujian semester. Kenal sama Roody lewat SMS gara-gara dicomblangin oleh
salah satu teman Loli. Kenal sama Reno karena satu kelompok di kelas
tambahan.
….
Lolita
Lavietha yang notabene juga seorang penggiat twitter dengan nama akun @tlvi ini
juga menyelipkan beberapa kumpulan tweet-nya di sini. Tweet-tweet tersebut
dikelompokkan menjadi beberapa kategori seperti: Cinta Segitiga, Kamu, Mantan,
dll.
Inilah
beberapa tweetnya Loli yang I like this banget ^^
“Hidup aja sementara, apalagi cuma hubungan
kamu sama dia”
“Tidak semua kesalahan bisa dilimpahkan pada
pihak ketiga.”
“Pokoknya kamu jangan sampai lupa makan ya,
apalagi lupain aku.”
“Kamu curhat apa dong gitu, biar kita bisa
jadian lagi.”
“Kamu stok hangernya banyak dong yah, bisa
gantungin aku sampai lama gini”
Oiya, ada 3
puisi Loli juga dibagian terakhir buku ini.
…
Overall,
saya suka Triasmara. Bahasanya ringan, gak bertele-tele, dan gak garing.
Detailnya dapet, terutama waktu dibagian cerita tentang Oliver ama Reno. Cerita
tentang Roody sendiri menurut saya masih kurang detail dan sedikit terlalu
cepat.
Saya suka
tulisan Loli yang cewek banget ini. Sweet kayak orangnya (^_^)9
Dan kalimat
yang paling saya suka ada pada bagian ‘Thanks To’…
“Terima kasih untuk segenap jajaran
mantan-mantan saya, tanpa kepergian kalian dari hidup saya, buku ini mungkin
akan kekurangan bahan cerita. Hahahaha..”
Percayalah
bahwa masa lalu akan sangat berguna di kehidupan yang akan datang ^^
Halo! Jari menari,
BalasHapusTerimakasih banget untuk apresiasinya ya..! :)
terima kasih juga kak loli sudah mampir kesini :')
BalasHapus