Di pagi yang cerah ini, sebelum paket flashku abis, sebelum aku capcus balik ke peradaban (re : Malang), sebelum aku jadi orang sok sibuk lagi, aku mau ngelanjutin resensi novel.
Jadi kemaren itu ceritanya aku lagi kalap, mumpung dananya lagi mencukupi, trus banyak novel bagus juga, jadi aku beli 3 novel sekaligus !
Novel kedua yang mau aku review, judulnya : Till We Meet Again (Menjemput Cinta di Austria)
Pengarangnya Yoana Dianika, juara 3 lomba 100% roman asli Indonesia yang diadakan Gagas Media beberapa waktu yang lalu.
Yang bikin aku tertarik beli novel ini, karena liat covernya. Yap, gambar biola ! walaupun aku gak bisa maen biola -.- , tapi aku suka liat orang maen biola. Trus waktu aku baca sinopsisnya, aku jadi makin penasaran.
Suatu hari, kami bertemu lagi. Di saat berbeda, tapi dengan perasaan yang sama..
Apakah aku bisa sedetik saja berhenti memikirkannya? Aku tak tau harus berbuat apa. Aku jatuh cinta, tapi aku ragu dan malu untuk menyatakannya..
JLEB ! Speechles. Aku ga tau harus komentar apa waktu baca kalimat diatas *abaikan*
Cerita di novel ini berlatarkan negara Austria. 80% ceritanya terjadi di ibukota Austria sendiri, Wina. Penulis menceritakan setiap sudut kota Wina secara detail. Penggambaran keadaan, situasi, cuaca, budaya, pokoknya semua tentang kota Wina-nya keren banget. Aku sebagai pembaca sampe bisa ngebayangin gimana bentuknya kota Wina, trus jadi pengen pergi ke sana ! (mana ada juga orang yang ga mau kesana Rau !)
Oya, di novel ini juga banyak penggunaan bahasa Jerman. disertai dengan artinya tentu saja. Jadi bisa ngerti bahasa jerman dikit-dikit.
Tokoh utamanya adalah Elena, Hans, dan Christopher.
Elena, cewek blasteran Indonesia - Jerman, memilih untuk kembali ke Jerman, kampung halaman almarhumah sang bunda, guna meneruskan sekolahnya. Yap, Elena memutuskan untuk kuliah di Universitas Wina, jurusan seni. Elena yang mewarisi darah seni dari ibunya sangat suka bermain biola. Biola telah menjadi kenangan terakhir dari sang ibu sebelum beliau meninggal karena kecelakaan pesawat.
Christopher, cowok bule asli Jerman, jatuh cinta pada Elena pada pandangan pertama. Chris rela melakukan apapun demi Elena. Chris tak akan membiarkan apapun atau siapapun menyakiti Elena. Segala cara ia lakukan agar Elena tetap tersenyum.
Tapi sayangnya gayung tak bersambut. Elena terlanjur menyayangi Hans, sepupu Chris. Elena menyukai Hans sejak ia berumur 9 tahun, saat Elena kecil masih tinggal di Wina. Semua berawal ketika Elena tidak sengaja menjatuhkan kalung berliontin biola milik ibunya, seorang anak laki-laki bermata abu-abu membantunya mencari kalung tersebut. Pertemuan singkat tersebut sangat berkesan bagi Elena kecil. 8 tahun berlalu, namun Elena masih mengingatnya. Saat bertemu Hans, Elena yakin bahwa Hans adalah anak laki-laki bermata abu-abu yang membantunya mencari kalung 8 tahun silam.
Cinta Elena pun tidak bertepuk sebelah tangan karena Hans juga menyukainya. Di mata Hans, Elena itu unik.
Kali ini cerita cinta segi 3. Kadang aku bingung kenapa cinta harus pake segi-segi sih? Kenapa harus ada orang ketiga, keempat, kelima dan seterusnya ? KENAPAAAA?
Entahlah. Aku sendiri juga gak ngerti. Coba saja tanyakan pada rumput yang bergoyang.
Ummm, sebenernya novel ini berhasil mengusik sedikit kenangan masa kecilku. Yap, aku juga punya temen masa kecil. Temen TK lebih tepatnya. Dimana ada aku, disana pasti ada dia. Sejak lulus TK, sejak aku pindah ke pulau jawa ini, aku gak pernah ketemu dia lagi. Udah sekitar 13 tahun yang lalu. Tapi sampe saat ini aku masih inget ama dia
Ini kenapa jadi curcol ya? Oke, kapan-kapan kayaknya aku harus cerita tentang teman masa kecilku ini disini *janji*
Kembali ke topik utama.
Dari cerita antara Elena, Chris, dan Hans ini, aku jadi menyimpulkan, kalo sebenernya cinta gak cuma butuh waktu, tapi cinta itu juga butuh keberanian. Chris harusnya gak terlalu lama menunggu "waktu yang pas" untuk mengungkapkan perasaannya pada Elena. Kalo udah keduluan orang lain, dalam kasus ini adalah Hans, kan jadi rumit urusannya.
Tapi balik lagi pada sebuah hukum alam yang tidak bisa diganggu gugat : Gak akan ada tulang rusuk yang tertukar. Berapa tahun pun waktu yang memisahkan, kalo udah jodoh pasti nanti ketemu lagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Leave your comment here :D