Eh udah lama ya aku gak resensi novel? Iya, iya, soalnya belakangan ini udah agak jarang baca novel. Alasan pertama, karena aku terlalu sok sibuk belakangan ini, jadi gak punya waktu luang buat baca novel. Kedua, aku juga lagi ga punya duit buat beli novel
Tapi akhirnya, dengan segenap niat yang tulus dari lubuk hati yang paling dalam *stop ini lebay*, aku berhasil mengumpulkan uang sedikit demi sedikit. sampe akhirnya aku bisa beli novel !
Oke, novel pertama yang mau aku review kali ini judulnya : Remember When, ketika kau dan aku jatuh cinta
Apalagi sinopsis yanga ada di cover belakangnya. Kalimat-kalimatnya bikin aku tertarik buat beli.
Saat kau mengatakan "Aku mencintaimu", taukah kau apa artinya itu? Saat itu aku melihat bahwa senja tak lagi sama. Takdir kita sudah jelas. Kau, aku, tau itu..
Sinopsisnya kurang lebih seperti itu.
Novel ini harganya 45 ribu rupiah. Kalo buat kantong mahasiswa, lumayan lah. lumayan memeras dompet. Uang segitu bisa buat makan 4 hari *nangis di pojokan*
Saat kau mengatakan "Aku mencintaimu", taukah kau apa artinya itu? Saat itu aku melihat bahwa senja tak lagi sama. Takdir kita sudah jelas. Kau, aku, tau itu..
Sinopsisnya kurang lebih seperti itu.
Novel ini harganya 45 ribu rupiah. Kalo buat kantong mahasiswa, lumayan lah. lumayan memeras dompet. Uang segitu bisa buat makan 4 hari *nangis di pojokan*
Back to topic.
Novel ini ditulis oleh Winna Efendi. Personally, I love Winna's novels so much. Mbak Winna ini tulisannya mengalir, lugas, tapi menyentuh.
Ceritanya sebenernya simple. Kisah cinta segi empat anak SMA. Jadi ada 4 orang anak SMA, Moses pacaran ama Freya. Adrian pacaran ama Gia. Awalnya semua baik-baik aja. Mereka berempat sahabatan. Keempatnya punya karakter yang berbeda satu sama lain. Sampai akhirnya mamanya Adrian meninggal. Adrian depresi, dan Freya yang bisa menenangkan. Adrian pun mulain berubah. Ia seperti sadar, bahwa ada yang salah dengan hubungannya bersama Gia. Perasaan Adrian pada Gia tiba-tiba berubah. Adrian mulai berpaling pada Freya yang notabene pacarnya Moses, sahabat Adrian sejak kecil.
Dari sinilah konflik muncul. Freya juga merasakan hal yang sama dengan Adrian. Freya merasa hubungannya dengan Moses adalah sebuah kekeliruan. Freya merasa bahwa Moses bukanlah cinta yang dia inginkan. Freya menemukan cinta yang ia cari di dalam sosok Adrian. Tapi Freya juga gak mungkin nyakitin Moses dan Gia. Ahh benar-benar cerita yang complicated.
Kalimat yang paling ku suka dari kalimat ini adalah : Sampai kapanpun, cinta akan tetap berada disana. Sampai kau mengakui keberadaannya..
Hahaha. So, buat kamu-kamu yang lagi gak mau mengakui, yang lagi bohongin diri sendiri, yang lagi berusaha mengingkari hati, kalo ternyata kalian menyukai atau mengagumi seseorang, mendingan ngaku aja. Just try to listen your heart. Gak ada salahnya. Karena kadang ada sesuatu yang gak bisa dipikir pake logika alias otak #eaeaeaaaa
Novel ini juga jadi bikin aku mikir, kalo ternyata di dunia ini emang gak ada yang abadi. Begitu juga dengan hati. Seperti Adrian yang awalnya sangat mencintai Gia, dan Freya yang menyayangi Moses, ternyata perasaan mereka bisa berubah. Bener kalo ada yang bilang, jangan pernah percaya pada kata "selamanya".
Makanya buat yang lagi punya pendamping, apalagi yang baru baru jadian, jangan bikin janji yang muluk-muluk deh. Aku sayang kamu selamanya. I love you forever. PREEEET ! BULLSHIT !! OMONG KOSONG !!! TALK IT WITH YOUR HANDS !!!!
Jangan mendahului kehendak Tuhan dong. Gak ada yang tau gimana hari esok kan? Cukup bilang, "aku mencintaimu hari ini". Romantis, simple, gak ada unsur gombalisasi dan kebohongan didalamnya.
Well, sekian review novel kali ini. Buat yang tertarik atau penasaran ama ceritanya, gimana endingnya, silahkan dicari di toko buku kesayangan anda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Leave your comment here :D