Aku
menyukainya, urutan ke delapan belas pada alphabet.
Huruf R.
Aku
menyukainya seperti aku menyukai sebuah nama, yaitu Raka. Huruf pertama yang ada pada namaku juga. Aku suka, karena dua
huruf yang sama bersanding sempurna.
Dulu aku
pernah membeli sebuah gantungan ponsel berhuruf R. Tidak perlu repot-repot
seperti wanita lain yang harus membeli 2 huruf berbeda (namanya dan pasangannya),
aku cukup membeli satu huruf yang bisa mewakili nama kami berdua.
Gantungan
dengan hiasan 2 buah dadu berwarna merah dan putih yang senantiasa menemani. Dadu
itu selalu mengingatkanku pada apa yang pernah Raka katakan.
“Kita harus melihat dunia seperti kita melihat dadu. Jangan melihat dari satu sisi, karena mungkin ada sisi lain yang tidak berada tepat di depan pandangan kita. Sejahat apapun seseorang, kita harus percaya bahwa ada sisi baik dalam diri mereka,” ucapnya.
Gantungan
dengan huruf R di ujungnya yang sering kuputar-putar ketika aku bosan. Tidak
protes pada apapun yang kulakukan. Termasuk ketika kupindah-pindah dari ponsel
yang satu ke ponsel yang lainnya. Menjadi objek yang bisa kupandangi
berlama-lama. Mengagumi setiap lekukan yang akhirnya membentuk satu huruf kesukaan.
Tapi
beberapa waktu yang lalu, gantungan ponsel itu rusak. Saat itu aku sedang
menunggu Raka untuk menghubungiku. Aku kesal karena nama Raka tidak kunjung
muncul di layar. Aku memutar-mutar gantungan R itu dengan kasar. Hingga ia
tidak mampu lagi bertahan. Ujung pengaitnya pun patah dan huruf R itu
terpelanting entah ke mana.
Aku
tersentak, segera mencari huruf yang jatuh itu. Bola mata sudah berkaca-kaca
ketika gantungan kesayangan menghilang karena pelampiasan kesalku yang tidak
pada tempatnya. Tapi untungnya tidak ada titik air yang luruh, karena akhirnya aku
menemukannya di sudut kaki meja.
Ujung
pengait hurufnya sudah patah. Tidak bisa lagi digantung bergandengan dengan
dadu putih merah. Tapi tidak apa. Rusak bukan berarti tidak bisa disimpan,
bukan? Kubiarkan ia tersimpan bersama sekumpulan ingatan.
Tentang
sebuah huruf yang kusuka. Tentang sebuah nama yang huruf pertamanya sama dengan
yang ku punya. Tentang seseorang yang ketika bersamanya aku merasa bahagia. Tentang
dia yang juga paling sering membuatku kecewa.
Catatan: jangan
terlalu percaya pada apa yang kamu baca. Karena kamu tidak pernah tau di mana
dusta berada :)
Tamat dah y cerpennya
BalasHapus