22 Apr 2013

Susah Move On (lagi)?


gambar diambil disini. terima kasih

Salah satu hal yang saya suka dari Blogspot adalah aplikasi – aplikasi yang disediakan dan penggunaannya yang mudah. Salah satu aplikasi yang ditawarkan disini adalah TOP 10 (bisa dilihat di kolom sebelah kanan di blog ini). TOP 10 adalah fitur yang mengurutkan postingan “terlaris” (paling sering dibaca) dalam jangka waktu tertentu.

Anyway, nama sebenarnya bukan TOP 10 sih. TOP 10 itu karangan saya sendiri. Yap, di blogspot kita bisa mengubah nama aplikasi sesuka hati.

Yang saya amati selama ini, salah satu posting yang selalu nangkring di TOP 10 blog ini adalah postingan berjudul “Kenapa Susah Move On?

Saya jadi berpikir, sampe segitunya ya susah move on sampe-sampe nyari artikel tentang move on?

Baiklah, sekarang kita lagi – lagi bicarain tentang move on.

Saya jadi ingat salah satu pertanyaan dosen CS saya. Beliau pernah bertanya, “apa bahasa Indonesianya move on?”

Secara harfiah, kalau diartikan dengan baik dan benar, move on berarti pindah. Tapi dalam percakapan sehari – hari, membahasa-indonesia-kan kata “move on” itu susah. Move on seolah telah menjadi kata serapan. Sulit untuk diartikan ke dalam bahasa Indonesia. Iya, untuk urusan perpindahan hati, kita selalu menggunakan istilah move on.

Postingan berjudul “Kenapa Susah Move On?” hanyalah postingan random yang saya tulis di tahun 2012. Waktu itu saya lagi prihatin terhadap teman – teman di sekitar saya yang gak bisa move on dari mantan gebetan ataupun mantan pacar.

Dan herannya lagi, sampai sekarang saya masih dikelilingi orang – orang yang susah move on.

Salah satu teman saya, sebut saja namanya Tiwi (nama samaran), sedang mengalami susah move on stadium 4. Akut. Parah. Si Tiwi ini pacaran selama 2 tahun lebih. Dan setelah putus, kurang lebih hampir 2 tahun pasca putus juga, dia masih belum bisa ngelupain sang mantan. Bahkan sesekali dia masih jalan sama mantan. Masih hidup dengan harapan – harapan supaya bisa balikan. Yang saya tau, si Tiwi ini beberapa kali ada gebetan, tapi sayangnya cuma dibuat have fun. Anyway, kenapa ini semua akhirannya –an? (-_-)!

Teman saya yang lainnya, kali ini pria, sebut saja namanya Didot (nama samaran juga) yang gak bisa move on dari mantan gebetan. Ini lebih miris menurut saya. Baru jadi gebetan aja udah bikin susah move on. Jadi, si didot ini HTS-an sama seorang wanita (ya masak pria?!). Dan karena suatu hal, cinta mereka tidak bisa bersatu (tsaaaah bahasanya deh ya). Intinya, mereka gak sampe jadian.

Lalu apa yang terjadi? Sampe beberapa tahun kemudian, setelah si Didot ini beberapa kali gonta ganti pacar, dia masih belum bisa move on dari temen HTS-annya jaman baheula itu. Times fly..but memories stay, mungkin istilah ini cocok untuk Didot.

Kemudian teman saya yang lain, masih seorang pria, sebut saja namanya Haris (masih tetap nama samaran) yang gak bisa move on dari mantan pacarnya setelah putus beberapa tahun yang lalu. Menurut saya, kisah cinta Haris ini gak kalah nyesekknya dibandingkan Tiwi ataupun Didot.

Jadi, dulu si Haris dan mantan pacar putus karena mereka berdua berbeda agama. Seriously, I have no idea about this. Kedua belah pihak harusnya udah siap menghadapi resiko “perbedaan” ini, jauh sebelum mereka sampai pada kata jadian.

Setelah putus, Harris stuck with her ex-GF. Walaupun nyepik sana sini, tapi saya yakin kalo diantara yang disepikin itu belum ada yang bener-bener masuk ke hati si Harris. Puk puk buat Harris..

Walaupun 2 studi kasus saya diatas menceritakan sekilas tentang cowok yang susah move on, bukan berarti kita bisa menyimpulkan kalo cowok lebih susah move on daripada cewek. Percayalah kalo susah move on itu gak pandang bulu, bisa terjadi ama siapa aja.

3 kasus teman saya yang susah move on di atas cuma bagian kecil dari ribuan kasus susah move on yang terjadi di dunia. Dengan alasan yang lebih rumit atau mungkin dianggap tidak logis dan tidak realistis oleh sebagian orang.

Terlepas dari apapun alasan kenapa susah move on, apalagi dengan sok taunya ngasih tips buat bisa move on, ada satu hal yang sebenarnya mengganggu pikiran saya beberapa waktu belakangan ini. Suatu hal yang mungkin bisa menjadi kesimpulan..

Saya jadi berpikir bahwa, setiap orang di dunia ini pasti setidaknya memiliki satu orang yang tidak akan pernah bisa dia lupakan seumur hidupnya

Apa benar seperti itu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leave your comment here :D