“thank you to make my finger dance again after
for a long time never”, -R
Sahabat –
sahabat saya mungkin sudah bosan mendengar satu nama yang menjadi tokoh utama
dalam hidup saya yang dulu. Jadi, saat itu saya pikir bahwa saya butuh telinga
yang tidak akan pernah protes dengan cerita yang itu-itu saja.
Blog ini
pada akhirnya bergantung pada satu orang. Bukan saya, melainkan dia yang
menjadi sumber dari semua ide dan inspirasi. Saya semakin suka menulis, karena
dia juga suka membaca tulisan saya. Saat itu saya seperti puzzle yang
terlengkapi dengan sempurna.
Bagi mereka
yang hobi menulis, definisi bahagia bisa menjadi sangat sederhana, yaitu ketika
ada orang yang mau membaca tulisannya tanpa diminta.
Seiring
dengan berjalannya waktu, akhirnya saya menyadari sesuatu. Saya telah membuat
kesalahan. Selama ini saya seperti menggali lubang sendiri. Dan ternyata apa
yang saya cemaskan terbukti. Ketergantungan saya akan kehadirannya, membuat
blog ini mati ketika dia pergi.
Ya, blog
ini sempat mati untuk beberapa waktu. Membuka blog ini cuma membuat saya megingat
hal yang seharusnya tidak lagi saya ingat. Selama proses belajar untuk
melupakan, saya menghindari apapun yang bisa memanggil kenangan. Blog ini salah
satunya.
Saat itu saya berpikir, kenapa perempuan diberi otak yang mumpuni untuk mengingat banyak hal, sebaliknya para pria begitu mudah untuk melupakan? Sungguh tidak adil.
Saat itu saya berpikir, kenapa perempuan diberi otak yang mumpuni untuk mengingat banyak hal, sebaliknya para pria begitu mudah untuk melupakan? Sungguh tidak adil.
Saya sempat
khawatir bahwa saya tidak bisa menulis lagi untuk selamanya. Khawatir bahwa
saya tidak lagi bisa memenuhi blog ini dengan cerita. Dan saya sangat bersyukur
karena ternyata kekhawatiran itu tidak menjadi nyata.
Menyambut
lahirnya kembali blog yang sudah lama tertidur ini, saya mengganti namanya
menjadi “Jari Menari”. Bagi saya, blog ini ibarat lantai dansa untuk setiap
aksara. Dan seperti yang kita tau, berdansa membutuhkan nada.
Setelah sekian
lama, akhirnya saya menemukannya. Tapi kali ini saya tidak ingin mengulang
kesalahan yang sama. Hari ini saya deklarasikan bahwa blog ini independent. Tidak akan bergantung pada
apapun atau siapapun. Well, tergantung
pada koneksi internet sepertinya (‘-‘)v
Dan yang terakhir,
saya ingin berterima kasih. Terima kasih untuk nada yang sudah kembali. Terima
kasih untuk mereka yang menjadi inspirasi. Terima kasih untuk mereka yang
menjadi bagian dari cerita yang saya tulis ulang dengan nama samaran di sana
sini. Dan terima kasih untuk kamu, kamu, kamu yang sudah bersedia membaca.
Saya tidak akan pernah meminta. Tapi saya berharap bahwa kamu benar - benar membaca :')
Saya tidak akan pernah meminta. Tapi saya berharap bahwa kamu benar - benar membaca :')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Leave your comment here :D