4 Apr 2013

short story: should I tell you?


Orang lagi jatuh cinta atau nggak itu bisa dilihat dari playlist di winamp atau handphonenya. Well, apa masih ada yang meragukan kalau aku sedang jatuh cinta dengan tampilan winamp seperti ini?


 Hahaha, I must be crazy.

“dasar gila!”, kata Nayla saat melihatku sedang berkaraoke ria di dalam kamar menyanyikan you are my everything-nya Gleen dengan semangat juang ’45.

I`ll come running to you

Feel me with your love forever
Promise you one thing
I will never let you go
Cause Raka is my everything

Yak, lirik terakhir emang agak maksa.

are you sure that Raka is the right one?”, tiba-tiba Nayla bertanya seperti itu.

“Gak yakin”, aku menjawab dengan cepat, dengan nada pasti dan tanpa keraguan sedikitpun.

“terus, kenapa kamu bertingkah kayak orang gila gini?”, kali ini Nayla tertawa.

“supaya kalau suatu saat nanti ada kelakuan Raka yang minus di mataku, aku bisa langsung benci ama dia”, jawabku.

Nayla diam. Dia menunggu. Dia tau kalau akan ada jawaban tambahan dariku.

Aku mengerutkan kening, memikirkan jawaban tambahan yang brilian.

“dan juga supaya aku bisa gampang buat benci ama Raka. Aku cuma perlu mengingat betapa bodohnya aku bisa tergila-gila pada orang seperti itu”, lanjutku.

“Cinta tak mungkin berhentiiiiiii…. secepat saat aku jatuh hatiiii…..”, Nayla tiba-tiba bernyanyi.

“Sialan!”, aku melempar Nayla dengan bantal.

“Kamu itu orang yang paling ekspresif yang pernah aku kenal. Apapun mood kamu, lagi seneng, sedih, kesel, capek, semuanya akan terlihat dengan sangat jelas. Gak cuma dari ekspresi wajah, tapi dari gerak gerik, bahasa tubuh, pokoknya semuanya. Jadi, ngeliat gimana kamu beberapa waktu belakangan ini, aku yakin 99,9999 % kalau kamu bener-bener jatuh cinta sama Raka. Dan semoga kamu berhasil! Hehehe”, kata Nayla.

Aku hanya tersenyum mendengar apa yang dikatakan Nayla. Memang banyak yang bilang kalau aku adalah pribadi yang sangat mudah ditebak. Aku orang yang tidak bisa menyembunyikan perasaan. Sekalinya tidak menyukai seseorang, aku tidak akan pernah bisa pura-pura baik di depan orang tersebut. Dan begitu pula sebaliknya.

Tapi, kenapa Raka gak sadar kalau aku suka sama dia? Aku menanyakan hal ini pada Nayla.

“Soalnya, kamu yang bikin Raka gak sadar. Kamu gak mau Raka tau kalau kamu suka ama dia, kan? Well, kalau tebakanku ini salah, tandanya sebentar lagi kiamat”.

Glek. Aku tidak bisa membantah apa yang diucapkan Nayla. She knows me so well.

“Okelah, kalau kamu emang gak bisa buat ngomong langsung ke Raka, tapi paling gak kamu bisa nunjukin kan? Tapi kamu gak akan ngasih Raka ‘kode’ atau apalah yang bisa bikin Raka mikir kalau kamu udah nganggep dia lebih dari sekadar teman”, kata Nayla.

Kenapa sih Nayla ini bisa baca pikiranku banget?

Iya, semua tebakan Nayla gak ada yang meleset. Semuanya tepat sasaran. Aku gak mau Raka tau. Aku gak berniat ngasih tau Raka, secara eksplisit ataupun implicit. Dan aku baru sadar sekarang kalau ‘menyimpan dan menikmati’ sendiri itu merupakan pilihanku.

Jadi sekarang pertanyaannya, kenapa aku gak mau kalau Raka tau?

Pertanyaan yang aku gak tau apa jawabannya.

“Karena kamu masih berpikiran kalau perempuan itu gak boleh suka duluan!”, Nayla menebak lagi.

Ergg. Lagi-lagi pernyataan Nayla bikin jleb.

“Apa gunanya feminisme muncul terus koar-koar tentang kesetaraan gender? Gak pernah ada aturan yang menyebutkan bahwa harus cowok yang suka duluan. Kamu cuma terlanjur terikat pada konstruksi sosial yang udah ada. Pola pikir yang udah terbentuk dipikiranmu itu, haram hukumnya kalau cewek yang suka duluan. Dan untuk bisa menjadi agensi, kamu harus bisa ngubah pola pikir kayak gitu! Hahahaha,”, Nayla terlihat sangat puas karena sudah berhasil mengobrak-abrik semua yang ada dipikiranku.

Aku membenamkan wajah ke bantal. Nayla benar-benar menyerap materi di kelas Cultural Studies kemarin. Dan dia menerapkan teori Cultural Studies untuk kasusku? Hih.

Just advice sih, I think one day you have to tell him. Karena aku pikir semua orang berhak tau kalau dia pernah dicintai”, Nayla berkata dengan sangat bijak. Kayaknya Nayla kebanyakan baca bukunya Moamar Emka.

Jadi, perbincangan sore ini dengan Nayla sampai pada sebuah ide gila, I should tell that I love him.

--------------------
I love you

Send to Raka?
No, save in drafts.
----------------------

Dan sebuah lagu dari Endah N Rhesa seolah mengejekku.

when you love someone just be brave to say that you want him to be with you..
when you hold your love don’t ever let it go..
or you will lose your chance to make your dreams come true..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leave your comment here :D