17 Jul 2015

Lebaran

Dari tahun ke tahun, hari raya bagiku semakin tidak terasa seperti hari raya. Mungkin tidak hanya aku, tapi kita semua merasakan hal yang sama. Gegap gempita suasana idul fitri lebih terasa ketika kita masih di usia dini. Mungkin karena saat itu kita masih menjadi “manusia suci”. Belum bergelimang dosa karena mengejar duniawi.

Sudah tiga tahun belakangan, aku merayakan idul fitri berbeda dari orang kebanyakan. Ketika orang-orang tengah asik berkumpul bersama sanak saudara, aku hanya bisa bermalas-malasan di sofa sambil menonton tv. Di saat orang-orang sedang bersalam-salaman dengan para tetangga, aku hanya bisa membalas ucapan lebaran dari teman-teman melalui telepon genggam. Merayakan idul fitri sendirian memang sangat menyedihkan.

Ah, tapi tidak apa-apa. Aku sudah biasa. Aku hanya perlu bersabar sedikit saja sampai mama papa tiba.

Akhir kata, selamat hari raya idul fitri teman-teman pembaca. Minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir batin ya. Semoga semangat beribadah di bulan Ramadhan menular ke bulan-bulan berikutnya. Semoga kita semua bisa bertemu lagi dengan Ramadhan di tahun depan bersama keluarga dan orang-orang tersayang. Amin.

1 komentar:

Leave your comment here :D