Shitty place. Itu
nama yang kuberi pada kota ini. Kota yang menyimpan sejuta kenangan jaman waktu
masih ingusan.
Aku tidak suka dengan kota ini. Kenapa? Karena kota kecil
ini terlalu nyaman untuk dihuni. Karena kota ini melahirkan orang-orang yang
tidak mau mencoba berjuang di kota-kota besar dengan kehidupan yang lebih
kejam.
Mereka yang tidak mau beranjak dari kota ini adalah mereka
yang telah terjebak di zona nyaman. Mereka tidak berani mencari kesempatan di
luar gua yang sejak kecil telah mereka tempati. Mereka tidak berani memasuki
lingkungan baru, berkenalan dengan teman-teman baru, pun menambah wawasan baru.
Mereka lebih memilih berdiam diri di kota ini dengan resiko pemikiran yang
tidak akan pernah berkembang.
Aku lahir di sini, orang tuaku di sini, aku mencintai
kampung halamanku, dan sederet alasan naïf lainnya mereka lontarkan. Padahal
mereka masih bisa menjadikan kota ini sebagai rumah untuk pulang. Rasanya kota
ini akan lebih bermakna jika mereka pergi dari sini. Bukankah segala sesuatu
yang tidak kau jumpai setiap hari akan bernilai lebih tinggi?
Aku tidak suka dengan kota ini. Yang dihuni oleh segelintir
pecundang. Yang tidak berani melangkahkan kaki ke luar untuk mewujudkan mimpi.
Yang tetap bertahan walau hidupnya di kota ini tanpa harapan.
Orang berilmu dan beradab tidak
akan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan
merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan
pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup
terasa setelah lelah berjuang
Aku melihat air menjadi rusak
karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih,
jika tidak, kan keruh menggenang
Singa jika tak tinggalkan sarang
tak kan dapat mangsa
Anak panah jika tidak tinggalkan
busur tak akan kena sasaran
Jika matahari di orbitnya tidak bergerak
dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya dan
enggan memandang
Bijih emas bagaikan tanah biasa
sebelum digali dari tambang
Kayu gaharu tak ubahnya seperti
kayu biasa jika di dalam hutan
(Imam Syafii dalam
novel Negeri 5 Menara)
weh bisa pecundang benn
BalasHapus