Kau tau, semua yang kita lakukan di dunia ini dibatasi oleh
waktu. Seperti halnya 100 menit yang kita miliki (hampir) setiap hari. 100
menit yang manis walau tidak jarang terselip nada-nada sinis. 100 menit yang kadang
terasa kurang karena habis oleh percakapan yang begitu menyenangkan. 100 menit
yang rasanya terlalu sayang jika terbuang sia-sia hanya karena mempertahankan
ego yang kita punya.
Kau tau, bagiku hidup ini penuh kejutan. Namun aku tidak pernah menyangka bahwa kau adalah salah satunya. Kau, hadiah dari Tuhan yang tidak pernah kuduga. Kita adalah keajaiban yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Jadi jangan heran kalau sampai sekarang keberadaanmu masih menjadi sesuatu yang sulit kupercaya.
Waktu yang begitu cepat berlalu adalah salah satu hal dari sekian banyak yang kutakutkan. Aku tidak bisa berhenti mengira-ngira kapan habisnya waktu kita untuk bersama. Bukan apa-apa, hanya saja aku tidak ingin ada penyesalan di kemudian hari. Aku benar-benar ingin melakukan yang terbaik kali ini.
Ini tulisan yang kutulis dulu. Sesaat setelah 100 menit yang kuhabiskan untuk mendengarkan suaramu. Ditulis di tengah perasaan yang sedang berbunga, dengan senyum yang mengembang tak henti-hentinya.