Setiap jentik, setiap inci
Di mana hari-hari tetap menjadi pelabuhan bagi kawanan burung camar yang merindukan pelangi
Warna jingga yang tenggelam beserta gemuruh angin dan desir-desir kehidupan
Dilukiskan di antara jejak sang senja
Teriakan hening menjadi warna bagi hal indah yang berlalu
Kenapa begitu cepat?
Kenapa meninggalkan luka?
Di sana aku sanding potretmu
Di atas tanah yang mulai menjingga
Ditemani ilalang yang menari dirayu angin sore
Selamat bagimu wanitaku
Kau merebut jiwaku di balik tanah-tanah yang kupijak
Di balik bayang-bayang yang selalu kutolehkan
Dan mengisinya dengan jingga
hm,,,romantise :)
BalasHapus