Kita memang
gak boleh terlalu benci, karena bisa jadi di kemudian hari kita bakalan suka. Karena
kita gak akan pernah tau seperti apa dan bagaimana kita di masa depan.
*haseeeeekk*
Yak,
kalimat sok bijak saya di atas terinspirasi dari sesuatu (bukan
seseorang!) yang dulunya gak saya suka, tapi sekarang saya malah tergila-gila.
Sesuatu itu tidak lain dan tidak bukan adalah….serial drama Korea.
Dulu waktu
masih SMA, saya punya seorang teman yang Korean
holic, bernama Dedek (semoga Dedek gak baca). Jadi Dedek ini sukaaaaaa banget
sama semua hal berbau Korea. Mulai dari serial drama, boy band, penyanyi, lagu, semua artis beserta manajemennya, kayaknya
Dedek hafal. Tiap kali Dedek dan teman-teman yang lain bergosip tentang
artis-artis Korea itu, saya hanya melipir, malas mendengarkan, karena saya gak
ngerti sama sekali.
Dulu saya
gak suka Korea dan apapun yang berhubungan dengannya. Artis-artisnya yang
bermata sipit, kulitnya terlalu putih, dan dielu-elukan ‘ganteng’ oleh
teman-teman perempuan, tidak membuat saya tertarik sedikit pun. Saya gak suka
cowok berkulit putih soalnya, kurang macho gitu. Pffffft.
Belum lagi
nama-namanya yang sulit dihafal. Saya sudah cukup pusing menghafal
sistem saraf tubuh manusia untuk pelajaran Biologi, jadi saya gak mau tambah
pusing dengan menghafalkan nama artis-artis Korea itu.
Itulah yang
saya pikirkan dan rasakan *halah* dulu, waktu masih gak suka (mengarah ke
benci) sama semua hal yang berbau Korea.
Namun
beberapa tahun kemudian sejak negara api menyerang…….tiba-tiba semuanya berubah.
Seorang
teman maen ke kos, menawarkan sebuah drama korea berjudul ‘Playfull Kiss’. Dia
bilang drama itu bagus. Saya langsung copy
drama tersebut ke laptop tanpa berniat menontonnya. Lalu pada suatu hari, waktu
saya lagi nganggur banget, iseng-iseng saya bongkar folder film di laptop, dan
menemukan folder berjudul ‘Playfull Kiss’, serial drama korea yang saya copy sejak jaman baheula. Dan
iseng-iseng (lagi), saya nonton episode 1.
Yak,
semuanya berawal dari iseng-iseng. Tanpa perencanaan, tanpa kesengajaan. Dari
episode ke episode, saya makin semangat mengikut jalan ceritanya. Sampai
tiba-tiba udah episode 16, episode terakhir. Baek Seung Jo (Pemeran utama di
Playfull Kiss) membuat saya jatuh cinta pada serial drama Korea untuk pertama
kalinya :3
Setelah
selesai nonton Playfull Kiss, saya jadi ketagihan. Saya mulai berburu serial
drama korea yang kata temen-temen bagus. Serial yang saya tonton selanjutnya
adalah 49 Days dan My Girlfriend is Gumiho. Inilah 3 drama korea pertama yang
saya tonton.
Selanjutnya
ada Love Rain, Big, City Hunter, King 2 Hearts, Gentleman Dignity, Nice Guy, The
3rd Hospital, Gu Family Book, I Miss You, Cheongdamdong Alice, Dream
High 2, Heartstrings, Rooftop Prince, That Winter The Wind Blows, semuanya udah
pernah saya tonton. Oke, jumlahnya masih bisa dihitung dengan jari, jadi saya
masih dalam kategori newbie a.k.a
cupu.
Lalu
pertanyaan selanjutnya, kenapa saya bisa jadi suka ya? Ada beberapa alasan yang
akan saya jabarkan dalam poin-poin di bawah ini.
1.
Karena pemainnya ganteng!
Well, menurut
saya Joong Ki dkk itu ganteng karena karakter yang mereka mainkan, bukan karena
matanya sipit atau kulitnya putih. Walaupun kalau dilihat-lihat lagi, mereka
emang ganteng sih. Terlepas hasil operasi plastik atau gak, who cares? Gak ikut
bayarin ini :p
Tapi kalau saya pribadi memang lebih
suka karakter-karakternya. Karakter tokoh pria dalam serial drama korea itu
sebagian besar jutek tapi sweet. Cuek
bebek tapi bisa sangat care di
moment-moment tertentu. Saya suka gemes (sekaligus melting) melihat pria tipe seperti ini, baik di serial drama apalagi
di dunia nyata. Uwuwu :3
Kang Ma Ru yang diperankan oleh Joong Ki di serial drama berjudul Nice Guy. Ganteng yak? xD |
2.
Karena
ceritanya bagus!
Walaupun sebenarnya tema ceritanya klise, gak jauh beda sama sinetron Indonesia. Tentang cinta terpendam, balas
dendam, rebutan harta atau kekuasaan, persahabatan, impian, dan sejenisnya.
Tau apa yang membedakan serial drama
korea sama sinetron indo?
Kalau di indo, kesialan dan kesedihan yang dialami
tokohnya akan berlangsung terus-menerus. Konfliknya gak selesai-selesai sampe
penonton bosen dan ratingnya turun. Orang-orang kita terlalu malas mencari ide segar
untuk menghasilkan karya baru. Orang-orang kita lebih suka memberdayakan yang
sudah ada sampai nilai jualnya benar-benar habis. Ibarat mencabut pohon sampai ke akar-akarnya tanpa sisa. Hmppph.
Berbeda dengan serial drama korea yang
menurut saya porsi suka duka yang dialami si tokoh di tiap episode itu imbang. Ada bagian
yang bisa bikin kita senyum-senyum sendiri, ketawa ngakak, atau mberebes mili. Perbandingannya
sama. Ibarat masak sayur, garamnya pas.
Dan yang paling menyenangkan itu karena drama Korea
punya ending. Ceritanya pasti
selesai. Kalau Cinta Fitri atau Putri yang
Tertukar endingnya benar-benar
rahasia Ilahi. Nobody knows. Hmppph
(lagi).
3.
Karena
soundtrack-nya juga bagus!
Mungkin karena saya memang pada dasarnya suka
lagu-lagu soundtrack ya, gak cuma
untuk serial drama korea. Sekarang saya udah bisa terima kalau gak bisa ikut
nyanyi, tapi cuma bisa menikmati. Menurut saya lagu-lagu korea itu unik, aura
bahagia atau sedihnya lagu bisa dengan sangat mudah dikenali.
That’s all, sejarah gimana saya bisa suka sama drama
korea seperti sekarang.
Sekali lagi
saya cuma mau mengingatkan, jangan membenci sesuatu secara berlebihan karena
selera itu bisa berubah seiring dengan berjalannya waktu. Kalau hari ini kita benci,
bisa jadi besok kita suka, begitu pun sebaliknya.
Sssst… ini
bukan curcol! xD
km harus nonton drama yg judulnya Can You Hear My Heart?
BalasHapushttp://www.youtube.com/watch?v=tF3Jdx86LhE&list=TLX5-YBKqv69aIUO4mRyUp4SOe4yPus-OJ
download-in napa yuk. aku jamuran kalo download sendiri :'(
BalasHapus