gambar dipinjam di sini. terima kasih |
Aku tidak
ingat kapan pertama kali berkenalan denganmu. Kapan pertama kali kita saling
menyebutkan nama. Kapan pertama kali kita memutuskan untuk menjadi teman. Aku
hanya ingat bahwa dulu kita adalah teman sebangku.
…
Hari
pertama sekolah, aku melihatmu dengan rambut diikat ekor kuda. Kamu diantar ibumu
sampai di pintu gerbang. Sedangkan aku... aku memaksa ibu mengantarku sampai
pintu kelas. Saat itu aku merasa malu karena kalah dengan anak perempuan.
…
Aku
satu-satunya temanmu bermain. Entah kenapa kamu tidak pernah mau bermain dengan
anak lain. Permainan kesukaan kita adalah jungkat-jungkit dan ayunan. Selain
itu kita juga sering berbagi bekal. Kamu bilang nasi goreng buatan ibuku
rasanya istimewa.
…
Kamu pernah
menangis karena terjatuh dari ayunan. Kakimu berdarah. Aku sudah bilang jangan
mengayun kencang-kencang, tapi kamu tidak mau dengar. Aku memberi lukamu obat
merah.
…
Kamu sangat
pintar menggambar. Tidak hanya itu, di semua pelajaran kamu selalu lebih unggul
dariku. Mewarnai, menyusun balok, bermain teka-teki, kamu selalu bisa. Kamu
benar-benar pintar dan aku suka.
…
Waktu lomba
menari di Pertamina, kita berbeda kelompok. Kamu kelompok hijau, aku kelompok
biru. Aku sangat kesal, kita jadi tidak bisa menari berpasangan. Tapi tidak
apa, yang penting ibu masih sempat mengambil foto kita berdua. Oh iya, kamu
cantik dengan bando hijau muda.
…
Waktu
karnaval, aku memakai baju adat pengantin perempuan Sumatra barat. Aku tidak
suka baju itu, panas! Wajahku
semakin cemberut setelah tau siapa pasanganku. Ergghh, kenapa bukan kamu? kenapa kamu
malah pakai baju tentara? Tau gitu aku pakai baju polwan saja!
…
Ibu mendaftarkanku di sekolah yang salah. Beliau pikir kamu ada di SD Negeri 04. Tapi ternyata kamu di SD Negeri 05. Perbedaan satu angka memisahkan kita. Sejak saat itu aku tidak pernah lagi melihatmu. Apalagi setelah aku mendengar kabar bahwa kamu
pindah ke Jawa ketika kita kelas dua. Aku cuma bisa melihat foto kita waktu
menari di Pertamina. Foto yang ku perbesar, ku bingkai, dan ku letakkan di atas
meja belajar.
…
Kita lulus
TK dan mendaftar di sekolah dasar yang berbeda. Teman-teman baruku menyebalkan.
Guruku juga menyebalkan karena aku diletakkan di barisan paling belakang. Ada
anak laki-laki berambut keriting yang sering mengangguku. Aku memasuki dunia
baru dan tidak ada kamu di situ.
…
18 tahun
berlalu dan foto kita waktu TK masih di kamar, di atas meja belajar. Kamu tidak
pernah kembali ke kota ini. Kamu meninggalkan seorang teman bersama
kenangan. Tapi tenang saja, semua cerita tentang masa kecil kita tidak akan pernah
ku lupa.
…
18 tahun
berlalu. Aku menemukan fotomu. Foto kita lebih tepatnya. Beberapa dari foto itu
aku scan supaya bisa ku simpan di
laptop. Aku mendengar kabar bahwa kamu kuliah di Pekanbaru. Aku juga berusaha
mencarimu lewat situs jejaring sosial tapi tidak ketemu.
...
Always remember our childhood memory. Miss you already.
...
May be it was our first love story. Miss you already.
Aw, how come it called love while U're a kindergarten student?
BalasHapusbhahahahahahak. kan masih "may be" nim xD
BalasHapus