Kamu pernah
bertanya, kenapa aku suka laut?
Jawabannya:
karena bagiku laut adalah refleksi dari orang-orang yang pergi namun akhirnya akan
kembali lagi. Seperti ombak yang sejauh
apapun bergulung-gulung ke tengah laut, pada suatu waktu ia pasti menepi.
Mungkin si
ombak lelah hingga mencari sandaran di batu karang atau di butir pasir. Walaupun kadang ombak juga
menyebalkan, karena ia bisa datang dan pergi sesuka hati. But it’s oke. Aku tetap suka ombak. Sama seperti aku suka kamu.
Jadi, kapanpun kamu butuh bersandar, ingat kalau aku selalu ada, ya?
Di lain
waktu, kamu bertanya lagi.
Kenapa
menurutku ombak adalah lagu alam yang paling merdu?
Jawabannya:
kamu lupa kalau aku ‘kepiting’ yang hidup di air? Walaupun kadang suka
main-main di darat juga sih. I love water
very much. Dinginnya, suaranya, aku suka. Entah kenapa aku selalu kagum
pada suara air yang berulang-ulang menghantam batu karang itu. Bagiku
suara-suara itu menenangkan, sama seperti suaramu.
Sepertinya
kamu belum puas dengan jawaban-jawabanku. Karena kamu lagi-lagi bertanya tentang
apa yang aku suka, tentang laut dan semua yang berhubungan dengannya.
Kamu
bertanya kenapa aku suka laut, tapi tidak suka berenang di laut?
Jawabannya
sederhana, karena aku takut tenggelam.
Tidakkah
kamu tau kalau laut itu misterius? Seberapa dalam, seberapa luas, dan apa saja isinya, tidak ada dari kita
yang benar-benar tau. Menurutku terlalu bahaya berenang di laut, karena tidak
ada pegangan dan tidak ada kepastian di mana letaknya dasar.
Kalau hanya
dengan memandangi saja aku sudah bisa menikmati keindahannya, kenapa aku harus
berenang dengan resiko tenggelam?
***
Setiap kali
melihat laut, aku seperti melihatmu. Walaupun aku suka, tetap saja ada banyak
hal yang aku tidak tau tentang laut. Sama sepertiku yang semakin menyukaimu
tapi semakin tidak mengenalmu.
Aku semakin
tidak mengenal siapa yang aku cintai selama ini. Aku tidak bisa mengetahui
jalan pikirannya, tidak juga tentang isi hatinya. Aku hanya tau bahwa sejauh
apapun ia pergi, aku adalah tempatnya untuk kembali.
Konon mereka yang menyukai laut adalah mereka yang sedang menunggu. Apa aku sedang menunggu? Of course, I’ve been waiting you for a long time. Cepat pulang, sayang.
wah kalo aq kok lebih seneng gunung yaa ketimbang laut hehe....
BalasHapuswah siapa tuh yg ditunggu ^_^