Dia (Rocket Rockers)

Tiba-tiba aku teringat pada sebuah lagu dari Rocket Rockers yang judulnya ‘Dia’. Lagu yang untuk saat ini rasanya ‘gue banget'

Waktu itu PM di BBMnya menunjukkan bahwa dia lagi mendengarkan lagu tersebut (Rocket Rockers – Dia). Spontan aku langsung nge-chat.

Me : eh itu lagu kesukaannya mas Indra :D

Him : Oh iya? Kemaren aku ketemu mas kesayanganmu itu

Me : Ha? kesayangan?

Aku cekikikan sendiri. Kenapa juga dia harus ngasih embel-embel ‘kesayangan’

FYI aja, buat cowok-cowok, kadang kalo cewek bicarain cowok lain didepan kalian itu cuma buat nge-test, kalian cemburu apa enggak. Cemburu tanda sayang, bukan?

Tak pernah ada jalan keluar

Saat kita berbeda pendapat

Jalan untuk kutemui

Aku juga masih ingat, pertengkaran kami 3 bulan yang lalu. Perdebatan yang sebenarnya nggak penting sama sekali. Tapi karena keegoisan yang sama besarnya, perdebatan itu berlarut sampai pada klimaks ketika dia mengatakan hal yang sangat tidak aku suka. Dan aku pun mengakhiri pertengkaran via BBM itu dengan satu kata “Ya udahlah”. Read not replied.

Dan kini dia pun pergi menghilang

Saat aku akan mencoba untuk lebih saling mengerti

Sejak saat itu, enggak pernah ada lagi BBM yang datang dari dia. Dia menghilang (lagi). Bukan hal baru bagiku. Karena toh dari dulu dia memang seperti siluman, suka menghilang. Datang dan pergi sesukanya. Mungkin karena selama ini aku selalu ada kapanpun dia butuh aku. Karena aku sayang... dia. Miris.

Oke, jadi aku lagi yang salah. Dalam setiap kasus, masalah, atau pertengkaran antara aku dan dia, pihak yang salah memang aku. Selalu aku, cuma aku, dan harus aku. Aku yang egois, keras kepala, nggak mau kalah, dan aku yang orang ketiga! Dari segi posisi aja udah aku yang salah banget!!

Tapi kalo mau maen salah-salahan sih aku maunya nyalahin si cupid tolol yang manahny gak becus itu! Kenapa juga si cupid memanah orang salah? Yang menyebabkan aku berada diposisi yang salah. Yang menyebabkan aku harus merasakan sakit di hati karena terjebak dalam hubungan yang juga salah. Aku nggak bisa milih pada siapa aku harusnya jatuh cinta kan?

Takkan ada yang lainnya

Takkan mungkin tergantikan

Takkan ada yang sepertinya..

Bait lagu yang ini bener-bener kampret! Walaupun aku tau, benar adanya bahwa nggak akan ada yang kayak dia. Nggak ada yang bisa aku ajak ngobrol senyambung aku ngobrol sama dia. Nggak ada yang bisa aku ajak becanda selucu aku becanda ama dia. Nggak ada yang bisa bikin aku nyaman, senyaman waktu aku lagi sama dia (nggak ada atau belum ada? entahlah) , karena yang pernah aku baca adalah bahwa Tuhan menciptakan makhluknya secara personal, bukan secara masal.

Jadi, sampai kiamat pun aku nggak akan bisa nyari pengganti yang sama persis kayak dia. Sama seperti aku yang cuma ada satu di bumi ini, dia juga ada satu dan satu-satunya.

Dia tlah berubah

Tak seperti dulu menemaniku

Dan tak ada lagi senyumnya

Dia tlah berubah

Tak seperti dulu menemaniku

Dan tak ada lagi candanya

Dia udah berubah, itu artinya aku juga harus berubah. Dia udah pergi, itu artinya aku juga harus pergi. Delete BBM, unfriend Facebook, unfollow twitter. Sebenernya sih aku gak perlu repot-repot kayak gitu soalnya dia juga udah gak pernah beredar lagi di situs jejaring sosial. Tapi demi keafdolan, I have to do that.

Aku harus pergi.

Bukan hanya pergi dari kota kecil ini, rutinitas yang selalu ku lakukan tiap kali liburanku usai.

Nantinya seluruh hariku juga akan ku isi dengan perjalanan. Aku akan terus berjalan, melangkahkan kaki kemanapun dia ingin pergi. Meninggalkan kenangan yang gak akan pernah bisa aku lupakan.

Kenapa gak bisa lupa?

Karena lagi-lagi yang pernah aku baca, katanya manusia tidak dirancang untuk melupakan. Manusia hanya dirancang untuk memahami dan belajar untuk meneruskan hidup tanpa orang-orang yang pernah singgah di masa lalu.

Hati patah, kaki melangkah, - Trave(love)ing