1 Apr 2012

Miss You Like Hell

Beberapa hari belakangan ini, aku selalu pulang ke kos jam 10 malam. Sebenarnya tidak ada yang aku lakukan diluar sana. Aku hanya pergi makan dengan teman-teman. Menyibukkan diri sendiri agar setibanya di kos, aku bisa langsung tidur. Oke, ralat, aku berharap bisa langsung tidur. Tapi dimana-mana yang namanya harapan akan selalu bebanding terbalik dengan kenyataan. Seperti malam ini, saat jam dinding dihadapanku sudah menunjukkan pukul 12 malam, mataku masih belum bisa terpejam.

Aku tidak bisa terus diam bodoh seperti ini. Aku mengambil ponsel dan mengirimkan sebuah sms pada seorang temanku. Temanku yang satu kampus dengan si dia. Aku memulai sms dengan basa basi yang sangat basi, menanyakan hal-hal seperti “lagi apa”, “kok belum tidur”, dan pertanyaan tidak penting lainnya. Hingga aku sampai pada pertanyaan inti, “Di kampus ga pernah ketemu Raka , mbak?”. I mentioned his name. “Ga pernah, soalnya aku jarang ke kampus juga.. aku kan lagi magang”, itulah jawaban yang aku terima.

Karena masih belum bisa tidur, akhirnya aku membuka buku harianku. Buku harian yang sudah lama tidak pernah ku corat coret lagi. Tanggal terakhir aku menulis disana adalah 29 November 2011. Aku membuka halaman-halaman sebelumnya dan sesekali tersenyum ketika membaca tulisan-tulisan tololku didalamnya. Kemudian aku mengambil bolpoin dan menuliskan sesuatu dibuku itu.

29 Maret 2012
Miss you like hell.
Kayaknya aku bener-bener gak bisa kalau gak sibuk. Karena ke-tidak-sibuk-an-ku itu cuma bikin aku inget sama kamu.
Selama ini aku berusaha mati-matian melakukan apa saja yang bisa bikin aku gak punya waktu buat inget-inget kamu.
Selama ini aku berusaha mati-matian nyari pelarian (atau mungkin pelampiasan?)
Selama ini aku aku berusaha buat gak lagi mikirin kamu sepanjang hari.
Aku berusaha...dan aku berhasil.
Tapi ternyata hasilnya itu gak permanen. Karena tiap kali aku punya waktu luang, tiap kali aku gak sibuk, tiap kali aku gak ada kerjaan, aku jadi inget lagi sama kamu.
Tiap kali aku sendiri, yang aku kangen itu kamu.
Tiap kali aku bosan, yang pengen aku ajak ngobrol itu kamu
Kamu tau, aku kesepian disini.
Kadang harapan itu muncul lagi. Aku berharap kamu datang lagi. Aku berharap kamu disini

Tanganku berhenti sesaat. Kemudian aku mengambil sebuah novel yang ku taruh dibawah bantal. Aku mengutip sebuah paragraf yang ada di novel tersebut, lalu menuliskannya di buku harianku. Paragraf yang aku rasa kalau paragraf itu “aku banget”

Dan hari ini, tiga tahun setelah hari yang membuatku jatuh cinta, my dear, aku disini terbaring menatap bintang di langit yang pekat ini, aku masih cinta.. dan kamu mungkin tidak akan pernah tahu. Three years of my wasted life loving you..” (Antologi Rasa-Ika Natassa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leave your comment here :D