15 Nov 2011

Are You a Good Listener?

We can find good speakers easily.
Yap, jaman sekarang nyari orang yang pinter ngomong tu gampang banget. Baik mereka yang berbicara berdasarkan ilmu atau pengetahuan yang dimiliki, ataupun mereka yang berbicara hanya dengan bermodal ke-sotoy-an yang ada.

Sering dong ngeliat temen kita presentasi mantep banget didepan kelas? Penguasaan materi yang baik, penyampaian yang jelas, bahasa yang komunikatif, dan beberapa nilai “plus” lainnya. Ini contoh jelas dari seorang “good speaker”.

Teman-teman yang budiman..
Kita semua tau kalo jaman makin canggih. Jaman sekarang komunikasi verbal bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun. Menilai apakah seseorang itu good speaker atau gak, gak cuma bisa diliat ketika target sedang berbicara secara langsung.

Contohnya bisa ditemukan didunia maya, tepatnya pada situs jejaring sosial. Ribuan orang setiap harinya berlomba-lomba buat update status. Baik di Facebook, Twitter, ataupun BBM. Isi statusnya bisa macem-macem. Mulai dari lirik lagu, curhatan, maki-maki orang, berdoa macem-macem, de el el. Kegiatan “update status” via situs jejaring sosial ini jelas masuk dalam kategori berbicara, ada sesuatu yang ingin disampaikan. Hanya outputnya saja yang berbeda, tidak lagi berupa suara, tapi berupa tulisan. Bahkan menulis di blog seperti yang sedang saya lakukan saat ini juga salah satu bentuk “berbicara”.

Jadi bisa disimpulkan kalo semua orang pada dasarnya suka berbicara. Dimanapun dan kapanpun setiap orang akan berbicara dan terus berbicara...

But how about a good listener? Banyak gak sih orang yang bisa mendengarkan dengan baik? Mendengarkan yang dimaksud disini tentu saja mereka yang “benar-benar mendengarkan”, bukan cuma “sekedar mendengarkan”.

Contohnya aja waktu dosen nerangin materi didepan kelas. Saya sangat yakin kalo dari sekian banyak mahasiswa yang hadir, paling cuma satu atau dua atau paling banyak tiga orang yang benar-benar mendengarkan. Yang lainnya? Ada yang curhat ama temen sebelah, ada yang maen hape, ada yang tidur, ada juga yang ngedengerin dosen ngomong tapi sayangnya cuma masuk telinga kanan keluar telinga kiri.. (based on my experience *eh)

Contoh yang lain adalah waktu kita curhat. Pernah gak curhat ama temen, terus ternyata si temen malah gak respon ama apa yang kita ceritain? Terus ditengah jalan tiba-tiba dia motong cerita kita, and the end malah dia yang gantian curhat ke kita. Padahal cerita kita yang tadi tu belum selesai MySpace

Ya.. percaya atau tidak, jadi pendengar yang baik itu SUSAH !

Jadi, buat yang pinter pidato jangan keburu bangga dulu deh. Karena jadi pendengar pidato  yang baik itu jauh lebih membanggakan !

Di buku Komunikasi Antar Pribadi yang saya baca menjelang UTS, oke ralat.. fotokopian maksudnya, saya menemukan quote ini :
“Most of the successful people I’ve known are the ones who do more listening than talking” –Bernard Baruch- 

Btw Bernard Baruch itu siapa ya? Ada yang tau? MySpace
*searching Google
*pages loading
#abaikan

Manusia punya 2 telinga dan 1 mulut, udah jelas kalo kita dianjurkan untuk lebih banyak mendengar daripada berbicara. Pernah dengar peribahasa “tong kosong nyaring bunyinya” ataupun “air beriak tanda tak dalam” dong? Kedua peribahasa yang artinya kurang lebih seperti ini : Semakin banyak seseorang berbicara, akan semakin bodoh ia terlihat.

Kalo dipikir-pikir, orang yang sukanya bicara mulu tanpa mau mendengarkan orang lain, bisa jadi orang seperti ini punya ego yang tinggi. Yang ada dipikirannya cuma dirinya sendiri. Aku yang kayak ini, aku yang kayak gitu, aku yang kesini, aku yang kesitu, aku, aku, aku... tanpa mau tau dan peduli ama orang lain.

Bandingin ama orang yang bisa jadi pendengar yang baik. A good listener pasti orang yang sabar. Cuma kesabaran yang kamu butuhkan waktu dengerin sohib curhat sambil nangis bombay karena abis diputusin pacarnya. Pendengar yang baik itu berarti peduli ama orang-orang atau segala sesuatu yang ada disekitarnya. Pendengar yang baik itu pasti punya sifat ingin tau yang tinggi. Pendengar yang baik itu seperti oase ditengah gurun, menyejukkan. Pendengar yang baik itu bisa dijadiin tempat sandaran yang nyaman.

Waktu kita lagi ada masalah, terus kita cerita ama orang terdekat kayak orang tua, sahabat, atau pacar, kadang yang kita butuhkan tidak selalu solusi. Bisa jadi waktu itu kita cuma butuh didengarkan.. MySpace

Saya sendiri bukan pendengar yang baik. Ditambah lagi dengan sifat gampang bosan yang saya punya, saya makin susah buat jadi pendengar yang baik, apalagi kalo harus mendengarkan hal-hal monoton, hal-hal yang itu-itu saja.

Tapi moga dengan tulisan ini saya bisa selalu mengingatkan diri saya (dan mungkin teman-teman yang juga susah untuk "mendengarkan") untuk bisa jadi pendengar yang baik , untuk jadi orang yang lebih peka dan lebih peduli MySpace

Kalo "menulis" itu sama aja dengan "berbicara", berarti "membaca"  juga gak beda ama "mendengarkan". Thanks for reading ya, moga bermanfaat...  MySpace 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leave your comment here :D