17 Okt 2014

Dilema Packing


gambar dipinjam di sini

Waktu naik ke Merbabu beberapa waktu lalu, salah satu teman ada yang kaget melihat isi carrier saya.

‘Rau, banyak banget lo bawa baju!’

‘Biarin. Aku bawa sendiri ini..’

Songong banget ya jawabannya? Hahaha *evil laugh*

Iya, entah kenapa, mau pergi kemana pun, sekali lagi saya tekankan –kemanapun-, saya paling gak bisa bawa barang sedikit. Selalu takut ada yang kurang atau ada sesuatu yang saya butuhkan ketika sampai di tempat tujuan, dan pada akhirnya saya hanya bisa menyesal.

‘Kenapa sih tadi gak bawa A, B, C, lalala, lululu?’

Setiap berpergian, saya selalu menjadikan tas ibarat kantong doraemon, yang bisa memuat banyak barang.

Mulai dari barang-barang yang benar-benar dibutuhkan, barang-barang yang ‘mungkin’ dibutuhkan, dan barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan tapi tetap saya bawa karena saya takut jika sewaktu-waktu butuh.

:') :') :')

Ribet ya sodara-sodara? Emang.

Tapi pada dasarnya saya tidak suka tas yang terlalu besar. Karena semakin besar tas yang saya bawa, maka pasti akan semakin banyak isinya. Rasanya kalau belum penuh tuh saya belum lega. Saya selalu gak rela melihat space yang tersisa.

Tapi (lagi), tiap bawa tas kecil, saya selalu mengeluhkan masalah –kenapa-tas-ini-kecil-banget-sih-jadinya-gak-muat-kan, yang kemudian membuat saya bertekad untuk membawa tas yang lebih besar di kemudian hari. Hahaha.

Ribet (lagi) ya sodara-sodara? Emang (lagi).

Gak bakat jadi backpacker nih kayaknya... *senden tembok*

Seperti halnya malam ini, karena udah lama tidak merasakan apa yang disebut ‘packing’, saya menjadi sangat excited. Hingga tanpa disadari tasnya udah penuh aja! My bad habit, I know… *acak-acak lagi isi tas*

Tapi ajaibnya, walaupun tiap kali packing udah ribet setengah mati, pada akhirnya akan selalu ada barang penting yang tidak terbawa. HAHAHA.

Ini cuma saya sendiri yang ngalamin apa gimana sih?

Gak jarang saya iri dengan teman laki-laki yang gak pake ribet kalo mau pergi kemana-mana, gak pake packing berjam-jam (apalagi sampe seharian), dan berpergian dengan tas minimalis dengan santai.

Dan satu hal lagi, mereka gak pernah terlihat bingung kalaupun ada barang yang ketinggalan. Asalkan barang tersebut bukan rokok dan korek.

Kemudian salah satu teman saya berpendapat, bahwa salah satu cara untuk menghilangkan kebiasaan membawa barang banyak adalah dengan mengubah pola pikir 'kali aja ini barang dipake' menjadi 'ah, mungkin nanti ada teman yang bawa. Jadi bisa pinjam.'

LOL!

Baiklah, cukup sekian tulisan gak penting pertama di bulan ini.

Have a great weekend, everyone! Selamat bersenang-senang! :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leave your comment here :D