gambar dipinjam di sini |
Waktu naik ke Merbabu beberapa waktu lalu,
salah satu teman ada yang kaget melihat isi carrier saya.
‘Rau, banyak
banget lo bawa baju!’
‘Biarin. Aku
bawa sendiri ini..’
Songong banget
ya jawabannya? Hahaha *evil laugh*
Iya, entah
kenapa, mau pergi kemana pun, sekali lagi saya tekankan –kemanapun-, saya
paling gak bisa bawa barang sedikit. Selalu takut ada yang kurang atau ada
sesuatu yang saya butuhkan ketika sampai di tempat tujuan, dan pada akhirnya
saya hanya bisa menyesal.
‘Kenapa sih tadi gak bawa A, B, C, lalala, lululu?’
‘Kenapa sih tadi gak bawa A, B, C, lalala, lululu?’
Setiap
berpergian, saya selalu menjadikan tas ibarat kantong doraemon, yang bisa
memuat banyak barang.
Mulai
dari barang-barang yang benar-benar dibutuhkan, barang-barang yang ‘mungkin’
dibutuhkan, dan barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan tapi tetap saya
bawa karena saya takut jika sewaktu-waktu butuh.
:') :') :')
:') :') :')
Ribet
ya sodara-sodara? Emang.
Tapi
pada dasarnya saya tidak suka tas yang terlalu besar. Karena semakin besar tas
yang saya bawa, maka pasti akan semakin banyak isinya. Rasanya kalau belum
penuh tuh saya belum lega. Saya selalu gak rela melihat space
yang tersisa.
Tapi
(lagi), tiap bawa tas kecil, saya selalu mengeluhkan masalah –kenapa-tas-ini-kecil-banget-sih-jadinya-gak-muat-kan,
yang kemudian membuat saya bertekad untuk membawa tas yang lebih besar di kemudian hari.
Hahaha.
Ribet
(lagi) ya sodara-sodara? Emang (lagi).
Gak bakat jadi backpacker nih kayaknya... *senden tembok*
Seperti
halnya malam ini, karena udah lama tidak merasakan apa yang disebut ‘packing’, saya
menjadi sangat excited. Hingga tanpa
disadari tasnya udah penuh aja! My bad
habit, I know… *acak-acak lagi isi tas*
Tapi
ajaibnya, walaupun tiap kali packing udah
ribet setengah mati, pada akhirnya akan selalu ada barang penting yang tidak
terbawa. HAHAHA.
Ini
cuma saya sendiri yang ngalamin apa gimana sih?
Gak
jarang saya iri dengan teman laki-laki yang gak pake ribet kalo mau pergi
kemana-mana, gak pake packing
berjam-jam (apalagi sampe seharian), dan berpergian dengan tas minimalis dengan
santai.
Dan
satu hal lagi, mereka gak pernah terlihat bingung kalaupun ada barang yang
ketinggalan. Asalkan barang tersebut bukan rokok dan korek.
Kemudian salah satu teman saya berpendapat, bahwa salah satu cara untuk menghilangkan kebiasaan membawa barang banyak adalah dengan mengubah pola pikir 'kali aja ini barang dipake' menjadi 'ah, mungkin nanti ada teman yang bawa. Jadi bisa pinjam.'
LOL!
Baiklah, cukup sekian tulisangak penting pertama di bulan ini.
Baiklah, cukup sekian tulisan
Have a great weekend, everyone! Selamat bersenang-senang! :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Leave your comment here :D