29 Des 2013

Be Mine

pic source
Bagaimana bisa dia membuatku menjadi banci perasaan seperti ini? Untuk pertama kalinya aku mentertawakan diri sendiri. 

Girl your heart, girl your face is so different from them others
I’ll say, you're the only one that I'll adore 

Aku memang sudah mengencani banyak wanita. Namun sayangnya tidak ada yang bisa, lebih tepatnya belum ada yang bisa, membuatku jatuh cinta. Yap, selama ini mereka hanya datang dan pergi begitu saja. Tidak ada yang meninggalkan kesan, apalagi sampai tak terlupakan. Tidak ada yang berhasil membuatku berpikir bahwa “she is the right one”. Tidak ada diantara mereka yang benar-benar kuinginkan. Tapi semuanya berubah setelah aku mengenal dia. Dia yang saat ini sedang ada di hadapanku.

21 Des 2013

18 Tahun Mengenang Ibu

22 Desember 1995
Aku dan Abang jongkok di depan gundukan tanah yang sedang ditaburi bunga. Pak Haji Rojali yang biasa kupanggil ‘Babak’ sedang membacakan doa disebelahku. Di sela-sela pembacaan doa, aku berbisik pada Abang, “Bang kalau tanahnya digali lagi, pasti ada di Ibu di dalam”.

Ibu panggilanku untuk Ibunya Papa alias nenekku. Beliau meninggal saat aku masih terlalu kecil untuk mengerti arti kematian. Waktu Mama memberitahuku kalau Ibu meninggal, aku yang masih berusia 4 tahun cuma terdiam. Waktu aku melihat tubuh Ibu terbujur di ruang tamu dengan hidung disumbat kapas, aku cuma bisa mengintip takut-takut dari balik jendela. Itu adalah terakhir kalinya aku melihat Ibu.

Tidak banyak memori tentang Ibu yang tersisa diingatanku. Salah satunya adalah rutinitasku minta uang ke Ibu untuk jajan. Percakapannya kurang lebih seperti ini.

“Buk, minta uang buat jajan,"

18 Des 2013

Today is a Good Day :)

Aku tidak pernah bisa mengatakan apa yang sebenarnya ingin kukatakan. Aku tidak pernah bisa (atau tidak mau?) mengakui apapun yang sebenarnya kurasakan. Dalam kasus-kasus tertentu, aku mengatakan "iya" walaupun sebenarnya berarti "tidak". Begitu pun sebaliknya. Mungkin tidak selalu, hanya saja lebih sering seperti itu. Apa yang kukatakan biasanya kebalikan dari apa yang sebenarnya kuinginkan.

Kurang lebih seperti itulah aku di mata teman-teman ataupun mereka yang mengenalku dengan baik. Walaupun aku menyangkal setengah mati semua yang mereka tuduhkan. Kadang orang lain bisa mengenal kita lebih baik dibandingkan kita mengenal diri sendiri.

Tapi khusus untuk hari ini, aku ingin membuat sebuah pengakuan.

Apa yang paling membuatmu iri di dunia ini?

Seandainya diberi pertanyaan seperti itu, jawabanku adalah: Aku iri pada anak-anak yang bisa mengatakan pada orang tuanya, "aku sayang Ibu" atau "aku sayang Ayah".

5 Des 2013

Benci Jadi Cinta

Kita memang gak boleh terlalu benci, karena bisa jadi di kemudian hari kita bakalan suka. Karena kita gak akan pernah tau seperti apa dan bagaimana kita di masa depan.

*haseeeeekk*

Yak, kalimat sok bijak saya di atas terinspirasi dari sesuatu (bukan seseorang!) yang dulunya gak saya suka, tapi sekarang saya malah tergila-gila. Sesuatu itu tidak lain dan tidak bukan adalah….serial drama Korea.

Dulu waktu masih SMA, saya punya seorang teman yang Korean holic, bernama Dedek (semoga Dedek gak baca). Jadi Dedek ini sukaaaaaa banget sama semua hal berbau Korea. Mulai dari serial drama, boy band, penyanyi, lagu, semua artis beserta manajemennya, kayaknya Dedek hafal. Tiap kali Dedek dan teman-teman yang lain bergosip tentang artis-artis Korea itu, saya hanya melipir, malas mendengarkan, karena saya gak ngerti sama sekali.

Dulu saya gak suka Korea dan apapun yang berhubungan dengannya. Artis-artisnya yang bermata sipit, kulitnya terlalu putih, dan dielu-elukan ‘ganteng’ oleh teman-teman perempuan, tidak membuat saya tertarik sedikit pun. Saya gak suka cowok berkulit putih soalnya, kurang macho gitu. Pffffft.