20 Sep 2013

Buat Aku Tersenyum

gambar dipinjam di sini. terima kasih

Ingatkah kamu pada lagu ini? Lagu yang pernah kita nyanyikan bersama usai pertengkaran kita yang pertama. Kemudian menjadi lagu yang selalu kuputar usai pertengkaran-pertengkaran kita berikutnya. Lagu yang aku harap bisa mengingatkan bahwa kesalahpahaman tidak akan bisa memutuskan kita begitu saja.

Datanglah sayang, dan biarkan kuberbaring
Di pelukanmu walaupun tuk sejenak
Usaplah dahiku dan kan ku katakan semua
Bila kulelah tetaplah di sini jangan tinggalkan aku sendiri
Bila kumarah biarkanku bersandar jangan kau pergi untuk menghindar

Kemarahanmu adalah salah satu hal yang kutakutkan di dunia ini. Takut yang bercampur dengan sedih yang mungkin tidak kamu tau. Iya, aku sedih, terlebih jika akulah si pembuat kesalahan. Saat kamu marah dan aku adalah penyebabnya, percayalah bahwa aku sangat menyesal. Buktinya aku selalu meminta maaf, bukan?

Walaupun sebenarnya kuakui bahwa aku yang lebih sering marah dan kamu yang lebih sabar. Aku yang gampang panik dan kamu yang berusaha menenangkan. Aku yang suka berlebihan merespon suatu masalah dan kamu yang selalu mengingatkan. Oleh karena itu, saat kamu marah dan itu karena aku, aku sadar bahwa aku yang sudah keterlaluan.

16 Sep 2013

Laut



Kamu pernah bertanya, kenapa aku suka laut?

Jawabannya: karena bagiku laut adalah refleksi dari orang-orang yang pergi namun akhirnya akan kembali lagi.  Seperti ombak yang sejauh apapun bergulung-gulung ke tengah laut, pada suatu waktu ia pasti menepi.

Mungkin si ombak lelah hingga mencari sandaran di batu karang atau di butir pasir. Walaupun kadang ombak juga menyebalkan, karena ia bisa datang dan pergi sesuka hati. But it’s oke. Aku tetap suka ombak. Sama seperti aku suka kamu. Jadi, kapanpun kamu butuh bersandar, ingat kalau aku selalu ada, ya?

Di lain waktu, kamu bertanya lagi.

Kenapa menurutku ombak adalah lagu alam yang paling merdu?

Jawabannya: kamu lupa kalau aku ‘kepiting’ yang hidup di air? Walaupun kadang suka main-main di darat juga sih. I love water very much. Dinginnya, suaranya, aku suka. Entah kenapa aku selalu kagum pada suara air yang berulang-ulang menghantam batu karang itu. Bagiku suara-suara itu menenangkan, sama seperti suaramu.

Sepertinya kamu belum puas dengan jawaban-jawabanku. Karena kamu lagi-lagi bertanya tentang apa yang aku suka, tentang laut dan semua yang berhubungan dengannya.

Kamu bertanya kenapa aku suka laut, tapi tidak suka berenang di laut?

13 Sep 2013

Life is Hard ya?



Beberapa anak di pinggir pantai terlihat sedang membangun istana pasir. Sesekali anak yang berambut panjang melemparkan pasir ke rambut anak yang berambut keriting. Anak laki-laki yang sedang berdiri pun tidak kalah usil. Memercik-mercikkan air pada teman-temannya yang lain. Senyum terulas di bibir mereka. Ah, sangat menyenangkan ya menjadi mereka? Seolah-olah tidak punya beban kehidupan, tidak ada yang perlu mereka pikirkan.

Sekilas, mungkin semua orang melihat bahwa mereka, anak-anak itu, memang sedang berbahagia. Lahir dari keluarga sempurna. Walaupun tidak kaya, tapi cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Bisa membawa anak-anak liburan ke pantai, menyewa hotel atau vila semalam dua malam untuk keluarga beristirahat.

Ya, setiap dari kita yang melihat seseorang sedang tertawa, akan selalu menyimpulkan bahwa orang tersebut mempunyai kehidupan yang sempurna.

Setiap dari kita sering lupa, bahwa kesempurnaan itu tidak pernah ada. Karena kata sifat yang satu itu bukan milik kita.

Apa ada yang mengira bahwa salah satu dari anak yang sedang bermain di pantai tadi, ia sudah kehilangan ayah sejak kelas 5 SD? Ayahnya meninggal karena kanker lidah lima tahun yang lalu. Meninggalkannya bersama seorang ibu dan seorang adik laki-laki yang saat itu masih berusia 6 bulan.

Satu hal yang harusnya selalu kita ingat, senyum dan tawa itu kadang hanya rekayasa belaka. Sengaja diciptakan untuk menutupi kesedihan. Karena satu-satunya cara sederhana untuk bahagia adalah dengan tidak mengingat hal-hal yang bisa membuat kita sedih.

Cerita lain tentang seorang teman yang sedang berada di negeri seberang.

Yang orang lihat dari luar adalah saat ini dia sudah sukses. Berseragam, punya pekerjaan yang bayarannya (mungkin) dollar, punya peluang besar untuk keliling dunia. Pekerjaan yang dia jalani saat ini diinginkan oleh jutaan orang di luar sana. Mengingat betapa sulitnya mencari pekerjaan yang mapan di jaman sekarang.

4 Sep 2013

Cerita: Kebodohan Atas Nama Cinta

Cinta tak ada logika adalah sebuah lagu yang dipopulerkan oleh penyanyi ternama, Agnes Monica. Aku tertawa dalam hati sejak pertama kali mendengar judulnya. Cinta memang tidak mengenal logika. Cinta hanya tau rasa rindu dan cemburu. Tidak hanya itu, dalam cerita cinta, konon katanya pengorbanan adalah modal utama. Dan pertanyaanku adalah, kenapa pengorbanan pada akhirnya berubah menjadi kebodohan? Ada yang bisa menjelaskan?

***

Tentang pengorbanan yang berubah wujud menjadi kebodohan, aku tidak asal menarik kesimpulan. Aku berkata seperti itu karena melihat realitas yang terbentang di depan mata. Seperti pengorbanan yang dilakukan oleh temanku sejak SMA, Egi, kepada Intan primadona sekolah yang ia puja.

Apa yang tidak akan Egi lakukan untuk Intan? Menurutku sih tidak ada. Dia akan melakukan apapun yang Intan pinta. Dengan harapan agar suatu hari Intan mau membuka hati, memberi Egi kesempatan.

Selama kurang lebih empat tahun, Egi melakukan semua hal yang ia sebut sebagai pengorbanan. Semua hal yang dimataku merupakan kebodohan. Dan setiap orang akan selalu memaknai sesuatu dengan cara yang berbeda-beda, bukan? Jika menurut Egi ia sedang berkorban, bagiku dia hanya sedang melakukan kebodohan.

3 Sep 2013

Cerpen: Hari Bersamanya

gambar dipinjam di sini. terima kasih

Hari telah berganti, tak bisa ku hindari
Tibalah saat ini bertemu dengannya

1 September! Tanggal yang sudah kunanti sejak beberapa hari yang lalu. Lebih tepatnya lagi sejak sebuah sms atas namanya mendarat di ponselku.

“Hari minggu bantuin bu Retno panen apel, mau?”

Seperti biasa dia punya ciri khas. Singkat padat jelas. Sebuah pesan singkat yang membuatku senyum-senyum sendiri sepanjang hari. Sebuah pesan singkat yang langsung membuatku membongkar lemari. Memilah-milih baju mana yang akan kukenakan di hari H nanti.

Ya begitulah wanita. Kencannya masih lama, tapi persiapannya sudah sejak beberapa hari sebelumnya. Harapannya sederhana. Cuma supaya bisa tampil sempurna di hadapan pria yang dia suka.

1 September yang ditunggu akhirnya tiba. Aku sudah bangun sejak pagi tadi. Padahal biasanya hari minggu itu kugunakan untuk berada di alam mimpi sedikit lebih lama daripada hari biasanya. Tapi karena hari minggu kali ini berbeda, maka aku tidak mau berlama-lama bermimpi. Aku ingin secepatnya berada di dunia nyata dan bertemu dengannya.

Jantungku berdegup cepat, kaki bergetar hebat
Akankah aku ulangi merusak harinya