29 Mar 2013

Short Story: Aku Jatuh Cinta

Ares mengeluarkan sebatang rokok dari kantong celananya. Mengacuhkan Reina yang sejak tadi membujuknya untuk pulang ke rumah malam ini.

“Jangan merokok lagi, Res”, kata Reina. Kemudian Reina menyambar rokok yang baru saja dibakar itu. Membuangnya ke tanah.

Ares bergeming, kemudian mengeluarkan sebatang rokok lagi.

“Aku bilang jangan merokok, Res!”, lagi – lagi Reina membuang rokok yang baru saja dinyalakan oleh Ares.

“Kamu apa-apaan sih Rei? Ini belinya pake duit tau!”, bantah Ares. Lelaki itu mengeluarkan sebatang rokok dan memantiknya lagi.

Kali ini Reina terdiam. Menatap Ares yang sedang menghisap rokoknya dalam-dalam. Bola-bola asap keluar dari bibirnya yang hitam.

27 Mar 2013

Syuting di Pasar Minggu

Warga Malang pasti udah gak asing lagi dengan tempat yang satu ini. Pasar dadakan setiap hari minggu pagi yang berada di sepanjang jalan dekat stadion gajayana. Lebih tepatnya lagi, pasar yang membentang mulai dari perpus kota sampai perempatan dekat stadion Gajayana situ.

Tidak hanya ada pasar dadakan, event Car Free Day (CFD) di sepanjang jalan Ijen, dimana seluruh kendaraan bermotor dilarang melintas selama beberapa jam (waktu ditentukan), juga turut memeriahkan suasana di hari minggu pagi kota Malang.

Pengalaman pertama saya ke pasar minggu adalah semester lalu dan gara-gara tugas. Yak, setelah hampir 4 tahun di Malang, akhirnya saya baru ke pasar minggu di tahun 2013 (glek). It was surprised me. Gimana ratusan (atau lebih?) orang tumpah di pasar itu, rela berjalan berdesak-desakkan hanya untuk melihat orang-orang berjualan, bahkan orang yang jualan jadi gak keliatan karena terlalu ramai.

23 Mar 2013

Review Kumcer: SINGGAH

gambar diambil disini
Ada banyak kisah tentang pertemuan dan perpisahan. Tentang orang-orang yang menanam kakinya di sana. Mereka yang berbagi luka dan cinta. Tentang Rindu yang diam-diam dipendam. Tempat yang selalu ingar bingar, tetapi juga melesapkan sepi yang menggerogoti jiwa, tanpa suara.

SINGGAH adalah sebuah buku kumpulan cerita yang dirangkai oleh sebelas orang penulis (Jia Effendie, Taufan Gio, Alvin Agastia Zirtaf, Yuska Vonita, Adellia Rosa, Dian Harigelita, Anggun Prameswari, Aditia Yudis, Bernard Batubara, Putra Perdana, dan Artasya Sudirman). Seluruh ceritanya berlatarkan 4 tempat mulai dari terminal, stasiun, bandara, hingga pelabuhan. 4 tempat yang berperan ganda. Kadang mempertemukan, namun tak jarang juga memisahkan.

20 Mar 2013

Short Story: Kesukaan Raka


Soto ayam tanpa kubis di hadapanku sepertinya mulai dingin. Aku belum menyentuhnya sama sekali sejak ia disajikan di atas mejaku.

Aku mengaduk-aduk soto itu tanpa semangat.

Raka di Semarang lagi apa? Dia udah bangun apa belum? Dia sarapan pake apa? Kepalaku penuh dengan pertanyaan-pertanyaan itu. Padahal aku berharap dengan memesan menu makanan kesukaan Raka, setidaknya bisa sedikit mengobati rasa rindu.

Ponsel yang ku letakkan di sebelah meja tiba-tiba bergetar. One message from Nayla tertulis di layar.

From: Nayla
Nanti siang temenin aku belanja yuk?

Reply
To: Nayla
Ok

19 Mar 2013

Selamat Ulang Tahun Angkatan 5


17 Maret 2011 adalah hari pertama Diklatsar I angkatan V KOMPAS Outdoor Activity and Environmental Studies. Hari itu adalah hari pertama kami menghabiskan waktu bersama. Hari itu adalah hari pertama kami merasa senasib seperjuangan. Hari itu adalah hari pertama yang membawa perubahan besar, yang menjadikan kami seperti sekarang.


14 Mar 2013

Siapa Raka?

Siapa Raka?

Itulah pertanyaan yang belakangan ini sering saya terima dari teman-teman yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca blog ini (thank you for reading. Hehehe).

Saya juga gak mungkin memberikan jawaban yang pasti mengenai siapa Raka. Jawaban yang bisa saya berikan biasanya hanya, “ada deh…” , “siapa yaa…” , “mau tau aja apa mau tau banget?” , ataupun jawaban super singkat seperti “lahacia”.

Jadi begini,

Sebenarnya, Raka adalah nama tokoh di salah satu novel kesukaan saya yang berjudul Let Go, ditulis oleh Windhy Puspitadewi. Tokoh utama dalam novel ini adalah seorang siswa berseragam putih abu-abu bernama Caraka Pamungkas.

13 Mar 2013

Short Story: Sejak Kapan?


Pukul 22.00

Aku menelungkupkan kepalaku di atas meja belajar. Sudah sejak sekitar 1,5 jam lalu tugas-tugas kampus itu ku tinggalkan. Kertas-kertas yang berserakan seolah menjadi saksi biksu bahwa sejak tadi yang ku lakukan hanya bolak-balik melihat handphone.

Berharap ada notifikasi pesan singkat yang tidak terdengar. Berharap menemukan tulisan “one message from Raka” tertulis di layar.

Tadi sore Raka berangkat ke Semarang. Ada project yang harus dia urus di sana. Sayangnya aku gak bisa bergabung dalam tim, karena terbentur jadwal kuliah. Jadi, untuk satu minggu ke depan aku dan Raka akan terpisah oleh 269 km yang membentang antara Malang dan Semarang.

6 Mar 2013

Short Story: Waktu yang Tepat

Morning, my sunshine. Masih seperti pagi kemarin. Aku duduk di hadapan Raka yang sedang menyantap soto tanpa kubis kesukaannya.

Berada di dekat Raka pagi ini paling tidak sedikit membantu memperbaiki moodku yang sudah kusut sejak semalam. Lebih tepatnya sejak si you-know-who yang tidak boleh disebut namanya itu mengirimkan sebuah message padaku melalui facebook.

Memang harusnya aku nge-block akun fbnya dari jaman baheula.

Apa isi message yang menyebabkan moodku kusut itu tidak akan ku ceritakan dalam episode ini karena hanya akan memperburuk suasana hati.

“Kok ngelamun?”, Raka memecah keheningan.

“Gak ngelamun kok, Ka”, aku membantah, tersenyum sekilas, kemudian menyeruput es tehku perlahan untuk menutupi kegugupan yang mulai merambat.

“Kamu masih gak mau nyari pacar?,”

4 Mar 2013

Short Story: Gak Peka Level Dewa!

Aheeey hari yang sangat menyenangkan!

Bagi mereka yang sedang jatuh cinta, kehadiran si dia bagaikan termometer semangat. Syarat mutlak supaya kita bisa tersenyum sepanjang hari.

Jadi ceritanya tadi pagi aku nemenin Raka sarapan di kantin. Satu lagi kebiasaan aneh Raka, dia gak pernah bisa makan sendirian. Entah apa alasannya, aku juga tidak begitu mengerti.

Dan tanpa pikir panjang, aku pun langsung meng-iya-kan permintaan Raka untuk menemaninya sarapan.

Sssst…. Aku suka melihat Raka yang lagi makan. Lahap dan lucu. Hihihi

Ehm.. gak cuma itu sih sebenernya. Aku juga suka melihat Raka yang lagi mengikat tali sepatu. Aku suka melihat Raka yang lagi asik main laptop. Aku suka melihat Raka yang lagi tidur. Yap, aku udah pernah bilang kalau Raka benar-benar berhasil membuatku memusatkan perhatian padanya kan?

1 Mar 2013

Short Story: Menebak Abu - Abu

Seharian ini pikiranku jadi kacau. Gak bisa fokus, gak bisa konsen, gak bisa ngapa-ngapain. Aku masih memikirkan ada urusan apa Raka ke rumah Indi. I must be crazy. Segitu ngaruhnya ya Raka buatku? Sampe-sampe bikin aku gak berfungsi seperti ini.

Aku terduduk lemas di lantai kamar sambil menekan-nekan keypad henpon. Ngecheck BBM, recent updates, dan timeline sekilas. Tidak ada tanda-tanda keberadaan Raka. Ya jelas saja, karena Raka bukan bebe user dan twitternya dibiarkan terlantar selama berbulan-bulan. Raka memang tidak terlalu suka berada di dunia maya.

Aku membuka kotak masuk pesan. Ya, kali aja tadi Raka SMS trus aku lupa bales. Ini emang kedengarannya maksa banget. Pffft.

15 menit berlalu, aku masi memain-mainkan henpon. Tidak ada tanda-tanda bahwa henpon ini akan menerima pesan dari seseorang bernama Raka. Kesal, aku membanting henpon ke kasur.